x
Ahmad Rifai: Money Politik Adalah Cara Kampungan Untuk Menang
H Ahmad Rifai SH, tokoh muda Gerakan Muda Nurani Rakyat (Gemura)

Ahmad Rifai: Money Politik Adalah Cara Kampungan Untuk Menang

Senin, 13 Februari 2017 - 16:42:45 wib | Di Baca : 4690 Kali

GILANGNEWS.COM - Sejumlah daerah di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), 15 Februari nanti menggelar pesta rakyat pemilihan kepala daerah (Pilkada). Yaitu memilih gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati, dan wali kota dan wakil wali kota periode 2017-2022. Ini dilakukan serentak sesuai dengan yang sudah dijadwalkan.

Di Riau, Kota Pekanbaru memilih wali kota dan wakil wali kota, dan di Kabupaten Kampar memilih bupati dan wakil bupati. Kedua daerah ini untuk kali ini sama-sama maju lima pasang calon. Proses kampanye sudah selesai dilalui. Dan saat ini memasuki masa tenang.

Semua pasangan calon (Paslon) diminta untuk tidak melakukan kegiatan kampanye lagi di masa tenang ini. Karena jika tetap melakukan, maka pelanggaran Pilkada dilanggar, dan jika sudah dilanggar tentu sanksi siap diberikan.

Tokoh muda dari organisasi Gerakan Muda Nurani Rakyat (Gemura) H Ahmad Rifai SH alias Adek, mengajak kepada semua paslon dan juga tim suskes dari semua paslon untuk bisa sama-sama menciptakan Pilkada damai, tanpa ada yang mencederai dengan cara apapun.

Biasanya, melihat dari Pilkada yang sudah-sudah, banyak praktik money politik dilakukan hanya untuk meraup suara masyarakat. Dan dinilainya, cara ini hanya membodohi masyarakat. juga tidak mengajarkan politik bersih terhadap masyarakat.

"Praktik money politik bukan tidak mungkin masih terjadi. Dan ini bentuk pembodohan terhadap masyrakat pemilih. Harus diperangi dan diawasi, Panwas maupun KPU diminta untuk menangkapnya lalu diproses jika ketahuan pelakunya" ungkap Adek sebagaimana dilansir Riau Pos, Ahad (12/11).

Untuk diketahui, kata Adek, money politik atau politik uang adalah suatu bentuk prilaku suap yang dilakukan oleh paslon atau timses paslon tertentu untuk meminta masyarakat yang memiliki suara memilih paslon tertentu.  Dilakukan dengan  menggunakan uang atau barang. "Ini pelanggaran. Harus diawasi. Baik pelaksanaan di Pekanbaru maupun di Kampar. Sekarang ini masih menerapkan politik uang, kampungan sekali" harapnya.

Oleh karena itu, Adek mengimbau, kepada masyarakat supaya lebih cerdas, dan tidak mudah terpengaruh dengan money politik, karena cara ini akan membuat sengsara lima tahun kedepan.

Disarankannya, baik pemilih di Pekanbaru, maupun di Kampar, pilihlah pemimpin dengan program kerja, track record yang jelas, dan bekerja membangun daerah masing-masing dengan hati nuraninya yang bersih untuk kesejahteraan rakyat.

"Praktik money politik ini terjadi di masa tenang biasanya, dan juga saat subuh jelang pencoblosan atau serangan subuh. Masyarakat harus cerdas, dan jangan mau suaranya dibeli dengan rupiah atau sembako atau apapun, pilih sesuai dengan hati nurani" ungkapnya.

Karena kata Adek lagi, jika sudah bemain money politik, maka nanti masyarakat tidak bisa menyalahkan pemimpinnya. Dan juga tidak bisa menyalahkan saat kekuasaan disalahgunakan. Karena saat pencoblosan suaranya sudah dibeli dengan uang. Cara ini tidak baik. "Kalau ada paslon atau timses atau simpatisan melakukan politik uang, ambil saja uangnya. Tapi pilihan harus sesuai dengan hati nurani, ini baru pas" tutupnya.

Menurut Adek, jika rakyat cerdas dalam memilih, InsyaAllah pemimpinnya juga amanah. "Sehingga pembangunan dan kesejahteraan masyarakat dapat terwujud" katanya.***


Sumber :
Editor :









Baca Juga Topik #Pilkada serentak 2017
Loading...

Ikuti Terus GilangNews Melalui Sosial Media


GilangNews




BERITA TERKAIT
TUILIS  KOMENTAR
Loading...
BERITA SEBELUMNYA