x
Ortu Korban Vaksin Palsu Mengaku Belum Dapat Ganti Rugi Dari RS Elisabeth Bekasi
Ortu Korban Vaksin Palsu Laporkan Dirut RS Elizabeth Bekas

Ortu Korban Vaksin Palsu Mengaku Belum Dapat Ganti Rugi Dari RS Elisabeth Bekasi

Sabtu, 23 Juli 2016 - 23:09:13 wib | Di Baca : 2456 Kali
Jakarta - Para orangtua korban vaksin palsu RS Elisabeth, Bekasi mengaku hingga saat ini belum ada langkah konkrit dari pihak rumah sakit sebagai bentuk tanggung jawab. Bahkan biaya medical check up di laboratorium masih menggunakan kocek pribadi orang tua korban vaksin palsu.
 
"Ganti rugi belum ada. Hingga saat ini untuk medical check up biaya masih biaya pribadi dan akan diganti oleh pihak RS dengan surat pernyataan yang dibuat," kata pengacara korban RS Elizabeth Hudson Hutapea di Polda Metro Jaya, Sabtu (23/7/2016).
 
Hudson juga menyayangkan sikap Menkes Nila F Moeloek, Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Aman Bhakti Pulungan dan Bareskrim Polri yang seakan-akan menyepelekan kasus vaksin palsu tersebut. Dirinya mempertanyakan pernyataan Aman yang menyebut vaksin palsu tidak berbahaya. 
 
Menkes disebut Hudson tidak menunjukan rasa tanggung jawab untuk mengambil alih permasalahan vaksin palsu. Sedangkan Bareskrim dianggap menyepelekan dengan hanya menerapkan pasal 197 tentang masalah izin edar obat kepada para tersangka kasus vaksin palsu.
 
"Bareskrim hanya menerapkan tersangka dengan pasal 197 masalah izin edar. Ada upaya mengamankan dokter dan pihak RS. Kami mau semua diungkap jangan setengah-setengah. Tidak mungkin dokter tidak tahu adanya peredaran vaksin palsu. Makanya kami laporkan (ke Polda Metro Jaya) dengan pasal 196 tentang pemalsuan obat," terang Hudson.
 
Sementara salah satu orang tua korban vaksin palsu Anthony Togap, mengatakan bahwa anaknya yang berumur 2 tahun terakhir disuntikan vaksin hepatitis oleh pihak RS Elizabeth. Sejak saat terakhir disuntikan vaksin, Anthony mengaku anti body anaknya tersebut sangat sedikit. Bahkan saat berkonsultasi dengan dokter anak di RS lain, dokter tersebut mengatakan anaknya harus dilakukan vaksin ulang.
 
"Sampai saat ini belum ada gejala-gejala yang aneh-aneh pada anak saya. Mungkin karena masih ASI eksklusif sampai umur 2 tahun ini makanya tidak terjadi apa-apa," terang Anthony di lokasi yang sama. [P]
 
Sumber Detik.com


Sumber :
Editor :









Baca Juga Topik #Tuntutan
Loading...

Ikuti Terus GilangNews Melalui Sosial Media


GilangNews




BERITA TERKAIT
TUILIS  KOMENTAR
Loading...
BERITA SEBELUMNYA