x
Pusat Bongkar Muat Kebutuhan Masyarakat

Tahun Ini Pasar Induk Rampung
Pusat Bongkar Muat Kebutuhan Masyarakat

Selasa, 10 April 2018 - 13:20:46 wib | Di Baca : 3541 Kali

GILANGNEWS.COM- Pekanbaru tak lama lagi akan memiliki pusat bongkar muat kebutuhan masyarakat yang representatif. Disebut pasar induk, karena akan berfungsi sebagai pendukung utama dalam pengembangan dunia usaha.

Pusat bongkar muat tersebut, akan terealisasi menjelang akhir tahun 2018. Merupakan harapan Pemko Pekanbaru yang dibangun di Jalan Soekarno Hatta.
 
Pembangunan Pasar Induk merupakan salah satu upaya dari Pemko Pekanbaru ?mewujudkan Pekanbaru sebagai kota tujuan investasi terbaik di Indonesia. Karena pasar tersebut sebagai sarana pendukung dalam pengembangan dunia usaha. 

Pasar tersebut dibangun diatas lahan seluas 3,2 hektar, pembangunannya diperkirakan menelan biaya Rp 94 miliar dengan lama pengerjaan diharapkan selama satu tahun. Lokasi itu diproyeksi sebagai  pusat bongkar muat bahan kebutuhan pokok masyarakat Pekanbaru. 

Dalam perjalanannya, Pemko Pekanbaru kesulitan mendapatkan investor untuk membangun pasar tersebut. Mengingat pelaksanan lelang Pasar Induk yang berada di Kecamatan Tampan dilakukan sebanyak dua kali. Pada lelang tahap pertama yang digelar 28 Desember 20015 hingga 15 Januari 2016 hanya diikuti tiga perusahaan. Namun, lelang ini dinyatakan gagal karena tidak ada satupun pemenangnya. 

Kemudian, dilakukan lelang ulang yang kedua kali. Pada lelang ini tidak banyak perusahaan yang berminat mengikutinya, sebab hanya ada dua peserta yang mendaftar. Akhirnya didapatilah pemenang lelang investasi Pasar Induk yakni PT Agung Rafa Bonai 

Dengan terpilihnya PT Agung Rafa Bonai, sebagai pemenang lelang investasi pembangunan pasar di Kecamatan Tampan itu, maka Pemko Pekanbaru ?melakukan penandatangan kontrak kerjasama Bangun Guna Serah (BGS) dengan durasi selama 30 tahun. 

Penandatangan kontrak kerjasama tersebut dilakukan Walikota Pekanbaru semasa waktu itu dengan Direktur PT Agung Rafa Bonai Tondi Roni Tua, yang disaksikan beberapa Kepala Organisasi Perangkat Kerja (OPD)  jajaran Pemko Pekanbaru, di ruang rapat Walikota Pekanbaru, Senin (24/10/2016) silam.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (DPP) Kota Pekanbaru, Ingot Hutasuhut? mengatakan, pembangunan pasar induk masih terus berlangsung dan tengah digesa PT Agung Rafa Bonai. Dimana progres pembangunannya sudah mencapai sekitar 24 persen. "Progres pembangunannya cukup bagus sudah mencapai 24 persen," ungkap Ingot

Percepatan yang dilakukan cukup signifikan dengan terlihat beberapa bangunan yang masih dalam tahap pengerjaan, seperti kios dan semacam gudang dan galery. Mantan Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menegah (UMK) Kota Pekanbaru menargetkan pembangunan itu rampung menjelang akhir tahun. "Kita tergetkan akhir 2018 sudah rampung. Sehingga bisa dioperasikan pada awal tahun 2019," kata Ingot 

Sembari pembangunan berjalan, katanya, pihaknya menyiapkan regulasi. Nantinya regulasi distribusi perdagangan kota bisa ditetapkan dengan peraturan yang lebih tinggi. Pihaknya masih menyiapkan Peraturan Daerah (Perda) untum memperkuat pengoperasian pasar yang berada di Jalan Soekarno Hatta tersebut. "Kita berharap ada perda tentang itu, semua distributor barang, semua penyedia barang bisa berkoordinasi dengan kita kemudian mengikuti alurnya,"ungkapnya 

Ingot mengatakan, dalam pembangunan pasar induk menerapkan sistem BGS, dimana Pemko Pekanbaru hanya menyediakan lahan yang pengadaannya telah dilakukan sejak tahun 2013 silam. Sedangkan PT Agung Rafa Bonai yang membanguan dan mengelola pasar Induk selama jangka watu 30 tahun. 

Setelah masa kontrak berakhir, kata Ingot,  pasar yang berada di Jalan Soekarno Hatta, Kelurahan Sidomulyo Barat, Kecamatan Tampan akan menjadi aset milik Pemko Pekanbaru.  "Pembangunan pasar induk ini bagian dari pembangunan sarana dan prasarana di bidang perdagangan,"imbuh Ingot 

Selain itu, ujar Ingot, dari kerjasama BGS dengan PT Agung Rafa Bonai. Pemko Pekanbaru nantinya juga akan menerima royalti yang dibayarkan setiap tahunnya. Ini juga akan menjadi salah satu Pendapatan Asli Daerah (PAD). "Kita juga menerima royalti dari kerjasama tersebut," ujarnya 

Menurut Ingot, keberadaan pasar induk di Kota Bertuah memang sangat diperlukan. Karena menjadi titik awal distribusi barang-barang kebutuhan pokok masyarakat. ?Diharapkan pasar tersebut menjadi kunci untuk melakukan pengawasan agar pendistribusian kebutuhan masyarakat berjalan dengan baik. 

“Jika hal ini bisa diterapkan maka pertama dari sisi jumlah barang yang didistribusikannya kita bisa tahu persis berapa stok yang ada di Kota Pekanbaru melalui pasar induk. Kedua, melalui pasar induk kita juga bisa lihat dari sisi kelayakan konsumsinya apalagi barang konsumsi. Tentu nanti disana kita tempatkan petugas sesuai bidangnya masing-masing, seperti dari Diskes, BBPOM,” sebut Ingot. 

Sehingga barang-barang yang masuk ke Pekanbaru bisa langsung diawasi. Kemudian jangan sampai barang-barang yang didistribusikan ke masyarakat tersebut adalah barang yang tidak layak konsumsi.

“Secara umum fungsi dari pasar induk adalah starting point kita menata sistem distribusi barang. Jadi, semua barang yang masuk ke pasar tradisional dan pasar rakyat itu tidak langsung tetapi harus melalui pasar induk terlebih dahulu. Sehingga bagaimana sebarannya, jumlahnya, kualitasnya bisa diketahui,” jelasnya 

Apabila pasar induk tersebut rampung kata Ingot, pihaknya akan merelokasi pasar bongkar muat sementara yang kini dipusatkan di sekitaran terminal Bandar Raya Payung Sekaki (BRPS) di Jalan Tuanku Tambusai Ujung. "Kalau sudah rampung, aktivitas bongkar muat akan kita pindahkan ke pasar induk," pungkas Kepala DPP Kota Pekanbaru 

Direktur PT Agung Rafa Bonai, Tondi Roni Tua S.Sos menyampaikan,  pihaknya optimis dapat menyelesaikan pembangunan pasar induk  sesuai dengan yang direncanakan Pemko Pekanbaru pada akhir tahun mendatang. "Kita optimis sebelum akhir tahun pembangunannya rampung, kita terus menggesa pembangunannya agar progres meningkat," ungkap Tondi 

Dalam proses pembangunan sambung Tondi, pihaknya tidak menemukan kendala yang berarti. Namun, faktor cuaca mempengaruhi proses pengerjaan. "Kendala tidak ada, tapi sekarang lagi musim penghujan, sehingga kita kesulitan dalam proses penimbunan lahan," imbuh Tondi 

Sementara itu dipaparkannya, Pasar Induk yang berdiri diatas lahan seluas 3,2 hektar terdapat beberapa fasilitas diantaranya kios grosiran ukuran 8 x 36 meter sebanyak empat unit, dimana didalamnya terdapat sebanyak 72 unit los ukuran ?4x4 meter. Lalu bangunan gudang pasar ukuran 4x10 meter, 4 unit kios ukuran 3x3 meter. 

Kemudian kios gosiran ukuran 8x32 meter sebanyak 14 unit didalamnya terdapat 224 unit los ukuran 4x4 meter. Los pasar eceran ukuran 1,5x2 meter sebanyak 160 unit, kios pasar sebnayak 48 unit ukuran 2x2 meter, 42 unit ruko ukuran dua lantai ukuran 2x8 meter, pujasera ukuran 15x25 meter dengan tempat tenan yang disedikan sebanyak 44 unit ukuran 2x2 meter.

"Dari segi pengamanan disana juga terdapat  pos polisi dan lima pos penjagaan. Selanjutnya juga ada tempat ?penitipan anak, tiga WC umum, hanggar bongkar muat serta area parkir yang sangat luas,"sampainya 

Apabila pembangunan selesai pihaknya, hanya menjual ruko dan kios-kios, sementara untuk los yang terdapat di dikawasan pasar induk hanya dikenakan biaya service charge.

"Untuk retribusi los pasar induk hanya dikenakan servise charge, ada retribuai keamanan, kebersihan dan ketertiban, itu kita jaga untuk pengelola pasar, yang jelas retribusi tidak memberatkan pedagang. Pengelola akan menyesuaikan kemampuan pedagang."paparnya 

Lanjut dia, sebelum pembangunan dilakukan pihaknya juga membayar royalti ke Pemko Pekanbaru sebesar Rp 217 juta. Ditahun berikutnya royalti akan naik sebesar 6.2 persen. "Kita melaksanakan aturan baru, dimana sebelum pembangunan dilakukan kit mesti membayarkan Rp 217 juta, untuk royalti selanjutnya akan naik 6,2 persen," katanya.(ADV)


Editor : ZULFIKRI SH
Sumber :

BERITA TERKAIT
TUILIS  KOMENTAR
BERITA SEBELUMNYA