Penderita HIV di Pekanbaru 1.842 Orang

Selasa, 08 Oktober 2019

Ilustrasi.

GILANGNEWS.COM - Penderita Human Immunodeficiency Virus (HIV) di Kota Pekanbaru mencapai 1842 orang. Jumlah itu dihimpun Dinas Kesehatan (Diskes) sejak 2004 hingga September 2019.

Sedangkan jumlah pengidap Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS) dalam rentang tahun 2004 hingga September 2019 mencapai 1455 orang.

Pelaksana tugas Kepala Diskes Kota Pekanbaru M Amin tidak menampik beberapa penderita HIV dan AIDS ini adalah pelaku seks menyimpang. Seperti pasangan Lelaki Seks Lelaki atau Gay.

Diskes Pekanbaru juga tidak menampik laporan LSL yang tertular HIV dan AIDS masih minim. "Keberadaan LSL sulit terdeteksi karena tidak datang ke layanan kesehatan seperti," kata Amin, Selasa (8/10/2019).

Kata dia, pelaku LSL di Pekanbaru masih enggan memeriksakan dirinya di layanan kesehatan. Kondisi ini membuat keberadaan LSL yang mengidap HIV dan AIDS sulit terlacak.  

"Pengidap HIV dan AIDS dengan penularan lain, mereka cendrung mendatangi layanan kesehatan," kata dia.

Kata dia, Diskes juga sudah lakukan validasi data HIV/AIDS untuk Triwulan III. Data penyebaran pengidap HIV dan AIDS dari puskesmas sudah diperbarui.

Amin tidak menampik kasus HIV/AIDS cenderung naik karena Pekanbaru adalah kota transit di Riau. Penderita yang tertular diantaranya ibu rumah tangga, transgender, gay serta pengguna jarum suntik.

Diskes bekerjasama dengan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) untuk menekan penyebaran HIV dan AIDS di Pekanbaru. Mereka mengajak pasien HIV dan AIDS aktif memeriksakan dirinya ke puskesmas.

"Layanan voluntary counseling and testing (VCT) tersedia di 21 puskesmas. Mereka juga dibantu untuk akses pengobatan dan layanan kesehatan," jelasnya.

Amin mengimbau agar warga mewaspadai penularan HIV dan AIDS. Kata dia, penularan penyakit mematikan itu tidak hanya lewat hubungan seks.

"Ada penularan lewat transfer darah dan penggunaan jarum suntik secara bergantian," jelasnya.