Rencana Darurat Corona, Rapat Negara Akan Dipindah ke Bali

Senin, 24 Februari 2020

Ilustrasi.

GILANGNEWS.COM - Koordinator Staf Khusus Presiden Anak Agung Gede Ngurah Ari Dwipayana mengatakan beberapa acara kenegaraan akan dipindah ke Bali. Upaya tersebut dilakukan demi mengangkat Bali dari keterpurukan sektor pariwisata karena wabah virus corona di China.

Ari, panggilan akrab Anak Agung Gede Ngurah Ari Dwipayana, mengklaim rencana itu telah dibahas sebanyak dua kali dalam rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Rencana ini bagian dari contingency plan atau rencana darurat yang diambil pemerintah untuk menekan kerugian Bali karena covid-19.

"Sudah dua kali ratas ada arahan Presiden terkait contingency plan untuk menangani virus corona. Bukan satu-satunya, tetapi berbagai langkah. Tentu kami harap juga promosi Bali untuk negara-negara atau pasar lain juga digencarkan," imbuhnya, di Gedung Wisma Sabha Kantor Gubernur Bali, Minggu (23/2).

Menurut Ari, Jokowi juga berkunjung ke Australia untuk mendorong pemerintah di sana mencabut peringatan perjalanan (travel advice) untuk ke beberapa daerah di Indonesia.

Dengan langkah diplomasi yang sudah dilakukan, Ari mendorong Pemerintah Provinsi Bali memanfaatkan peluang sebaik-baiknya untuk meraih pangsa wisata Australia.

"Tidak mungkin semua daerah diberikan travel advice yang sama. Nah seperti itulah langkah-langkah diplomasi yang harus dilakukan supaya lebih banyak mendorong wisatawan datang ke Bali," terang dia.

Ari mengungkapkan bahwa pemerintah betul-betul memikirkan Bali agar aman dari ancaman virus corona. Apalagi, isu kesehatan dan keamanan adalah hal yang sensitif bagi turis.

Ia menyarankan persepsi yang dibangun sekarang harusnya positif, mengingat Indonesia sampai saat ini belum ditemukan kasus positif virus corona.

Selain Bali, sejumlah agenda kenegaraan juga akan dibawa ke Sulawesi Utara dan Pulau Bintan di Provinsi Kepulauan Riau yang kini merasakan dampak dari wabah virus corona.

Tak hanya itu, pemerintah juga berencana memberikan fasilitas lain, seperti penurunan harga tiket pesawat kepada wisatawan domestik.

"Ini masih dibahas, masih dikaji arahan Presiden. Masih dicari strategi untuk menarik wisatawan untuk datang ke Bali dan ke tempat lain," ujarnya.

Ari berharap wisatawan yang berencana mengunjungi negara-negara yang sudah terpapar virus corona, seperti China, Singapura, dan Thailand, akan mengalihkan liburan mereka ke destinasi lain di Indonesia.

Namun, ia meminta Pemerintah Bali juga menawarkan diversifikasi pariwisata. Misalnya, dengan memberikan tawaran menarik, sehingga wisatawan mancanegara yang sedang mencari destinasi alternatif bisa memilih Bali.