Bocah 7 Tahun Diusir Ibunya Gara-gara Pilih Trump

Senin, 14 November 2016

Donald Trump

GILANGNEWS.COM- Seorang ibu asal Texas, AS harus berurusan dengan polisi setelah menendang putranya yang berusia tujuh tahun.
 
Perbuatan perempuan ini dipicu alasan sepele, yaitu putranya memilih Donald Trump dalam sebuah simulasi pilpres  di kediaman mereka.
 
Perbuatan perempuan itu diketahui lewat sebuah video  yang diunggah ke media sosial Facebook akhir pekan lalu. 
 
Dalam video itu terlihat perempuan tersebut menyebut putranya sebagai "pecinta Donald Trump". 
 
"Karena memilih Donald Trump, kamu boleh keluar dari rumah ini," kata perempuan itu di dalam video.
 
Sebagaimana dilansir kompas.com, saat mendorong anaknya keluar dari rumah, perempuan tersebut bertanya alasan putranya itu memilih Trump.
 
"Karena saya sering melihatnya di televisi," jawab bocah itu polos.
 
Dia kemudian menyerahkan selembar kertas karton kepada anaknya dan berkata: "Jadi saat orang melihatmu di luar, mereka tahu mengapa kamu berada di jalanan," tambah dia.
 
"Kamu ingin memilih dia? Silakan ambil kopermu dan pergi. Tak ada Donald Trump di rumah ini," lanjut perempuan itu.
 
Setelah anaknya keluar, perempuan itu menutup pintu dan membiarkan anaknya menangis di halaman rumah
 
Dia lalu mendorong anaknya itu keluar rumah dengan membawa koper dan kertas karton bertuliskan Donald Trump.
 
Video itu berlanjut dengan memperlihatkan bocah itu pergi menyusuri trotoar sambil menarik tas kopernya.
 
"Selamat tinggal Donald Trump," kata ibunya dari dalam rumah.
 
"Tapi, saya harus sekolah besok..," ujar bocah itu menimpali.
 
Kemunculan video itu membuat detektif Joe Luera dari kantor sheriff Fort Bend, Texas mendatangi keluarga tersebut untuk melakukan penyelidikan.
 
Sang ibu kemudian diperiksa polisi dan badan perlindungan anak-anak, setelah video itu menjadi viral.
 
Detektif Luera mengatakan, dia sudah bertemu dengan keluarga dan bocah tersebut yang terlihat dalam kondisi sehat.
 
Meski banyak netizen yang menginginkan agar perempuan itu ditahan, tetapi Luera menegaskan sejauh ini polisi belum menemukan bukti adanya tindak kriminal.
 
Meski demikian, polisi masih terus melakukan penyelidikan terhadap video yang sejak dirilis akhir pekan lalu sudah ditonton 20.000 kali itu.***