GILANGNEWS.COM-Chronic Fatigue Syndrome (CFS) atau sindrom kelelahan kronis bisa dialami siapa saja. Tak sedikit pula orang yang tak menyadari jika dirinya mengalami kondisi ini.
Wajar jika Anda merasa lelah terutama setelah seharian bekerja ditambah banyaknya kegiatan. Namun, ketika Anda tak terlalu banyak aktivitas tapi lelah yang dialami terasa amat mengganggu, bisa jadi ini gejala CFS.
"Ibaratnya, kelelahan ini terjadi sampai di tulang Anda di mana Anda merasa tidak punya kekuatan sama sekali atau benar-benar lelah meski hanya sedikit beraktivitas," kata Claude.
Sementara, terapis fisik di Los Angeles Vivian Eisenstadt yang juga mengalami CFS mengungkapkan saat kelelahan kronis terjadi, seluruh sel tubuhnya terasa remuk. Bahkan, untuk berjalan saja rasanya sulit.
Sulit tidur atau banyak tidur
Caudle mengatakan sekitar 80 persen orang dengan kelelahan kronis melaporkan memiliki masalah tidur. Meski tubuh amat lelah, tapi yang terjadi Anda justru sulit tertidur.
Sebaliknya, ketika Anda sudah tidur dan kemudian bangun tidur, tubuh tetap terasa lemas dan seakan-akan waktu tidur yang dimiliki kurang. Walaupun, kenyataannya Anda sudah mendapat tidur yang cukup.
Sulit berkonsentrasi
"Orang sering menganggap sindrom kelelahan kronis hanya berupa perasaan lelah, tanpa ada gejala lain. Padahal, jadi mudah lupa, sulit fokus dan konsentrasi, serta mudah terdistraksi juga bisa jadi gejala kelelahan kronis," tutur Claude.
Mudah sekali merasa lelah
Walaupun hanya sekadar pergi jalan-jalan atau menghadiri makan malam, orang dengan sindrom kelelahan kronis dikatakan Claude akan mudah lelah. Seakan-akan, Anda sudah melalui hari yang panjang dan aktivitas yang melelahkan.
"Anda terus merasa tenaga mudah habis tak peduli sebenarnya kegiatan yang dilakukan amatlah ringan," ujarnya.
Tubuh tidak seimbang
Orang dengan sindrom kelelahan kronis yang makin buruk dikatakan Claude bisa mengalami gejala tubunya sulit stabil ketika dalam posisi berdiri. Sampai saat ini kaitan antara dua hal itu belum diketahui pasti.
Tapi, Claude menuturkan orang dengan CFS diyakini memiliki kondisi yang disebut intoleransi ortostatik di mana mereka mengalami penurunan aliran darah ke otak ketika berada dalam posisi berdiri.
Mengalami nyeri berulang
"Banyak orang dengan CFS melaporkan mereka mengalami nyeri berulang termasuk sakit kepala, nyeri sendi, bahkan di tenggorokan," kata Claude.
Sering kali, tidak ada tanda-tanda kemerahan atau bengkak. Yang ada hanya rasa sakit dan hal itu menurut Claude bisa terjadi karena rasa nyeri yang dialami sudah terasa sampai ke otot dan sendi.***