Jangan Percaya Mitos-Mitos Saat Hamil

Rabu, 04 Januari 2017

Jangan Percaya Mitos-Mitos Ini

GILANGNEWS.COM - Bagi perempuan yang sudah menikah, hamil merupakan sesuatu yang didambakan. Hamil untuk pertama kalinya terkadang membuat sebagian besar perempuan menjaga baik-baik dan mengkhawatirkan bermacam-macam anggapan.

Mitos tentang kehamilan telah beredar di masyarakat dan kerap dipercaya sebagai sesuatu yang bisa dijadikan patokan di dalam rutinitas. Bahkan sebagian besar dari mitos tersebut sudah bersifat turun-temurun sehingga banyak ibu hamil yang terlanjur menerapkannya, sebagaimana dilansir riau24.com

Pada saat hamil, perempuan disarankan untuk memahami informasi mana yang benar dan mana yang hanya mitos agar tidak salah menerapkannya.

Menurut salah satu Bidan lulusan D4 bidan pendidik Universitas Sumatera Utara (USU), Eriska Novia Saputri, Banyak mitos tentang kehamilan.

"Untuk perempuan yang sedang hamil, baiknya dipilah mana informasi yang benar dan keliru. Misalnya ada yang bilang minum es bikin anak besar,"kata Eriska kepada Riau24.com, Rabu 04 Januari 2017.

Berikut beberapa mitos mengenai kehamilan menurut Eriska :

1. Ngidam,
Ngidam bukanlah betul-betul keinginan bayi. Saat hamil muda atau di trimester 1, hormon pada ibu hamil meningkat. Ada yang namanya morning sickness. Biasanya bawaan ibu hamil berupa rasa mual muntah dan tidak nafsu makan, karena hal itulah kadang para ibu hamil merasa ingin makan sesuatu untuk menghilangkan mualnya tersebut. Tidak jarang yang dimintanya rasa yang masam-masam. Selain itu, ibu hamil juga butuh perhatian lebih. Karena hal itulah banyak ibu hamil yang dengan alasan ngidam mencari-cari perhatian suaminya.

2. Minum es bisa bikin anak besar .
Sebenarnya, bukan es yang membuat anaknya besar, tapi kandungan gula. Misalnya untuk satu porsi minuman teh es, atau sirup pakai es, atau minuman manis lainnya yang disajikan dengan es, bayi tersebut bisa saja besar jika kandungan gula dalam minuman tersebut berlebihan. Jadi bukan karena es bayi tersebut besar.

3. Hubungan intim selagi hamil.
Ada sebagian orang berpendapat bahwa berhubungan intim selagi hamil tidak boleh ataupun dilarang. Hal itu tidaklah benar. Awal-awal trimester pertama memang hubungan intim bagusnya di kurangi frekuensinya, karena dalam sperma tu mengandung hormon prostatglandin yang bisa memicu kontraksi. Apalagi awal kehamilan plasenta/ari2 bayi belum terbentuk sehingga kandungan belum kuat. Jika disaat trimester pertama frekuensi hubungan intim tidak dikurangi, dikhawatirkan bisa terjadi keguguran.

Jika tetap ingin berhubungan, dianjurkan menggunakan pengaman, sehingga sperma tidak masuk. Sementara, untuk kehamilan cukup bulan, hubungan intim malah dianjurkan, alasannya sama, hormon dalam sperma dapat merangsang kontraksi.

Mitos-mitos di atas hanya sedikit dari sekian banyaknya mitos tentang kehamilan. Sebelum telanjur mengikuti mitos yang belum tentu kebenarannya, Anda disarankan untuk mencari tahu terlebih dahulu fakta yang sebenarnya.***