Debat Publik, Paslon Lain 'Mengakui' Hebatnya Program Firdaus - Ayat dan Minta Dilanjutkan

Ahad, 05 Februari 2017

Lima paslon peserta Pilkada serentak di Pekanbaru 15 Februari 2017

PEKANBARU, GILANGNEWS.COM- Perizinan, pendidikan, sampah, ekonomi kerakyatan serta pengembangan kawasan perkotaan, menjadi topik dari semua calon pada segmen tanya jawab pada debat publik yang dilaksanakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pekanbaru, Sabtu (4/2/2017).

Hebatnya, segmen ini terkesan sebagai ajang pengakuan paslon lain kepada pasangan nomor urut 3, Firdaus - Ayat, tentang program yang sudah dilakukan  selama lima tahun pertama kepemimpinan mereka di Pekanbaru.

Misalnya ketika salah satu paslon menyatakan bahwa di Pekanbaru dibutuhkan perizinan yang murah dan cepat. Jawaban ini  ketika ada pertanyaan dari paslon lain tentang upayanya mempertahankan Pekanbaru sebagai tujuan investasi terbaik di Indonesia.

Baca Juga: Firdaus - Ayat Bawa Pekanbaru Terbaik, Termudah, Termurah dan Tercepat Urusan Perizinan

Sebagaimana diketahui, pasangan Firdaus - Ayat, adalah pasangan yang membawa Pekanbaru sebagai yang terbaik, termudah, termurah dan tercepat dalam urusan perizinan pada tahun 2015.

Baca Juga: Ini Sederet Prestasi Firdaus - Ayat Selama Menjabat Walikota dan Wawako Pekanbaru

Demikian pula ketika pertanyaan seputar pendidikan, terutama bagi warga yang kurang mampu.

Baca Juga: Firdaus - Ayat Beri Perhatian Khusus Agar Anak Kurang Mampu Mendapat Pendidikan Layak

Video debat halaman berikutnya;


Sementara soal sampah, calon Walikota DR H Firdaus ST MT, menerangkan perubahan pengolaan sampah mengacu kepada undang undang, yaitu Undang undang Otonomi Daerah dan Undang Undang nomor 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.

"Salah satu isi undang undang itu, pemerintah daerah dalam pengelolaan sampah harus bekerjasama dengan pihak ketiga. Kedua, di zaman Bapak itu tidak hanya menjadi tanggung jawab di Dinas Kebersihan dan Pertamanan, tetapi di tingkat Camat. Camat zaman dulu dengan yang sekarang itu berbeda,'' tegasnya.

Baca Juga: H Firdaus: Jangan Ada Siswa Berprestasi tak Bisa Sekolah Karena Keluarganya Miskin

Camat zaman dulu, imbuh Firdaus, hanya menjadi administrator. Camat zaman sekarang eksekutif menjadi perpanjangan tangan Walikota yang juga memiliki kewenangan.

"Di zaman Bapak dahulu, penghargaan Piala Adipura itu masih baru belajar. Yang dinilai itu sudah ditentukan dulu. Kalau sekarang, tidak. Penilaian ditambah lagi partisipasi masyarakat,'' jawabnya.

Baca Juga: Ini Program UEK-SP, Ekonomi Kerakyatan Lainnya dan Janji Firdaus - Ayat

Ditegaskan Firdaus, di zaman pemerintahannya bersama Ayat Cahyadi, Pemko Pekanbaru juga sempat meraih 3 kali Piala Adipura. Cuma dua kali penghargaan supremasi Kota Terbersih yang lepas.

Bagaimana jalannya debat di segmen ini? Ini videonya:

Penulis: Yusuf Mario
Editor: Zulfikri