Ajakan Pilih Paslon Lain Lewat SMS, Politisi PKS Ini Mengaku Nomornya Dibajak

Rabu, 15 Februari 2017

Ilustrasi

GILANGNEWS.COM - Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Syahrul Aidi Maazat mengklarifikasi isi layanan pesan singkat (SMS) yang berisi mengarahkan agar mencoblos Pasangan Calon lain.

Ia menegaskan nomor telepon selulernya telah dibajak. SMS ini viral ke sejumlah warga, Selasa (14/2/2017) malam.

Adapun isi SMS tersebut mengajak untuk memilih Pasangan Calon nomor pemilihan 2, Zulher-Dasril Affandi. Alasannya, pasangan ini berkomitmen akan mengangkat putra Kampar Timur menjadi Sekretaris Daerah bila terpilih.

Dikatakan SMS itu adalah berdasarkan pertimbangan matang demi kemajuan Kampa (Kampar Timur). SMSitu ditujukan kepada jemaah, keluarga dan masyarakat.

Syahrul yang kini aktif sebagai anggota DPRD Kampar membantah keras isi SMS itu.

"Saya tidak pernah mendukung nomor 2 (Zulher-Dasril)," tandasnya di sela-sela melakukan pencoblosan, Rabu (15/2/2017).

Seperti diketahui, PKS adalah salah satu partai pendukung Paslon nomor pemilihan 3, Azis Zaenal-Catur Sugeng Susanto.

Setelah dicek, kata Syahrul, pesan singkat itu hanya beredar di sekitar wilayah Kampar Timur dan Rumbio Jaya saja. Menurut dia, wilayah tersebut merupakan basis konstituennya.

Ketua Dewan Syariah Daerah (DSD) PKS Kampar ini menjelaskan, pengirim pada penerima tercantum namanya. Menurut dia, seakan-akan SMS dikirim langsung dari selulernya.

"Kalau (pengirim) ditelepon, langsung nyambung ke nomor saya. Kalau SMS dibalas juga gitu. HP saya sudah dibajak ini," ungkap Syahrul.

Ia mengatakan, pelaku sengaja mengganti nomor pengirim dengan namanya. "Ada teknologinya itu," katanya.

Syahrul mengaku dirinya sangat dirugikan dengan SMS tersebut. Bukan saja merugikan Paslon yang didukungnya, juga merusak citranya karena bisa dianggap penghianat.

Ia telah mengklarifikasi SMS itu lewat akun Facebook pribadinya. Selain itu, ia telah melapor ke Panitia Pengawas Kampar.

"Tapi kata Panwas, melapor ke Dirkrimsus aja. Pengacara sudah ke Dirkrimsus (Polda Riau) membuat laporan," pungkas Syahrul.***


Sumber: Tribun