William Henry Quilliam, Putra Pendeta Yang Menjadi Muslim Pertama di Inggris

Sabtu, 18 Februari 2017

William Henry Quilliam

GILANGNEWS.COM - Seorang pakar hukum Inggris, putra seorang pendeta gereja Metodis, William Henry Quilliam, yang membuka Insititut Muslim Liverpool pada 1889, disebutkan sebagai orang Inggris pertama yang masuk Islam.
 
Dua tahun sebelum membentuk lembaga itu William Henry masuk Islam dan mengubah nama menjadi Abdullah.
 
Institut Muslim Liverpool di Merseyside itu baru-baru ini dibuka lagi setelah dipagar dan dijadikan masjid yang dapat menampung 20.000 orang.
 
Jahangir Mohammed dari Masyarakat Abdullah Quilliam mengatakan Quilliam menunjukkan keberaniannya untuk pindah agama setelah ia bertolak ke Moroko.
 
"Dalam perjalananya, ia melihat jemaah haji yang baru kembali beribadah dan ia melihat bagaimana damainya mereka saat sembayang," kata Mohammed.
 
"Seorang kolega Muslim kemudian menerangkan bahwa Islam adalah kelanjutan agama sebelumnya, Yudaisme, Kristiani. Semua penjelasan dianggap logis dan ia menjadi seorang Muslim saat itu."
 
"Saat ia kembali, ia memutuskan untuk mempromosikan Islam."
"Ia berhasil mengajak 200 warga lokal dan 600 orang di seluruh Inggris untuk pindah agama dan ia menghabiskan banyak waktu melakukan syiar tentang Islam dan bahwa Islam bukan agama setan," kata Mohammed.
 
"Karena ia berhasil dan warga Kristen pindah ke Islam, banyak yang memusuhinya."
 
"Orang datang dan menyerangnya. Mereka melempar kepala babi, silet, batu. Sejumlah di antara mereka dipicu oleh para pendeta, dan sebagian lain oleh media, namun ia tetap menghadapinya."
 
"Ia menanggapi serangan itu di media dan memproduksi karya jurnalisme Muslim pertama," tambah Mohammed.
 
"Ia mendorong warga Muslim untuk menulis dan angkat bicara. Ia mengajukan petisi ke Ratu Victoria agar pandangannya didengar."
 
Tulisannya menjadi bacaan penting dan salah satu bukunya Faith of Islam memiliki tiga edisi yang diterjemahkan dalam 13 bahasa.
 
Buku itu sangat populer dan bahkan Ratu Victoria juga memesan buku itu untuk dirinya dan juga untuk cucu-cucunya.***
 
Sumber: BBC