Ruslan: Jangan Sampai Mereka Marah, Nanti Diantarnya Sampah Ke Rumah Sekko

Selasa, 07 Maret 2017

THL Kebersihan

Gilangnews.com - PEKANBARU, Sikap keras yang dilakukan oleh Sekretaris Kota Pekanbaru M Noer untuk mengurangi THL Kebersihan di Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLKH) dianggap tidak tepat oleh Anggota DPRD Pekanbaru dari Fraksi PDI Perjuangan Ruslan Tarigan. Karena dari jumlah yang ada saja sampah masih berserakan apalagi kalau dikurangi, mungkin ini akan lebih parah lagi.  

Anggota DPRD Kota Pekanbaru, Ruslan Tarigan, menyayangkan sikap Sekretaris Kota (Sekko) Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru M Noer yang bersikeras minta kepada Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLKH) Zulfikri mengurangi THL kebersihan, sementara diketahui, dari jumlah yang ada saja Pekanbaru sampahnya berserakan di sembarang tempat.

Meski Sekko Pekanbaru meminta Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLKH) Zulfikri untuk mengurangi THL kebersihan, Kepala DLHK tetap bersikeras untuk mempertahankan yang ada dan tidak setuju untuk mengurangi yang ada. Bahkan Zulfikri menegaskan, lebih baik memotong tunjangan pegawai ketimbang harus mengurangi THL.

Melihat kondisi ini Ruslan menilai bahwa Sekko tidak memihak kepada THL Kebersihan yang sudah bertungkus lumus dalam menangani sampah di Kota Pekanbaru.

"Jelas disini Sekko tidak memihak kepada THL Kebersihan", ujar Ruslan Selasa (7/3).

Dikatakan Ruslan, jika THL ini dikurangi, yang ada saja sampah tidak terangkut dengan baik, bagaimana kalau dikurangi THL nya. Bau sampahlah dimana-mana.

Ruslan melihat kinerja THL sudah maksimal, tapi gajinya telat juga dibayarkan. Bahkan terhitung Januari sampai Maret, baru satu bulan yang dibayarkan. "Udah begitu, gaji mereka dipotong pula dan tidak sesuai dengan UMK Pekanbaru pula, ini pula yang diminta Sekko untuk dikurangi, gimana Sekko ini, kemana lagi THL itu mengadu, takutnya, lama-lama THL itu marah," ungkapnya.

Kemarahan THL ini bisa saja mereka antarkan sampah-sampah ini kerumah Sekko. "Apa mau Sekko, sampah-sampah Pekanbaru ini diantar ke rumahnya, atau jika Sekko memang tidak mampu menjadi pemimpin sebaiknya mengundurkan diri sajalah, kasihan THL itu. Dan dampaknya ke wajah kota lo," ungkapnya.

Dengan enggannya Sekko memotong tunjangan pegawai untuk menutupi gaji THL, dibocorkan Ruslan, kan bisa saja itu dilakukan jika Sekko mengeluarkan kebijakan. Potong saja misalkan uang lembur. Kan bukannya ada lembur itu, lembur akal-akalan.

Dan dengan kondisi sekarang ini, Ruslan berharap Sekko harus bijaksanalah. Dan harus bisa mendinginkan serta harus bisa mencarikan solusi tanpa harus ada pengurangan THL, justru harus ditambah untuk kebersihan kota.

"Kebijakannya ini sangat fatal kali saya lihat, dan ini mengecewakan THL dan tentunya juga masyarakat merespon negatif terhadap Sekko," ujarnya. (ZL/Gt)