Lima Kawasan Lindung Riau Jadi Pengembangan Konservasi Bentangan Alam

Jumat, 24 Maret 2017

Lima Kawasan Lindung Riau Jadi Pengembangan Konservasi Bentangan Alam

PEKANBARU, GILANGNEWS.com - Lima kawasan lindung di Provinsi Riau menjadi target pengembangan konservasi dengan pendekatan bentangan alam.

Target itu dibahas dalam seminar dan lokakarya (Semiloka) yang ditaja Yayasan Belantara dan Forum Komunikasi Kehutanan Masyarakat (FKKM) Riau di salah satu hotel, Kamis (23/3/17).

Manajer Perencanaan, Monitoring, dan Evaluasi Yayasan Belantara Rio Bunet kepada riauterkinicom, menyebutkan kelima kawasan lindung bentangan alam yang akan menjadi target pengembangan itu yakni; Senepis, Semenanjung Kampar, Giam Siak Kecil-Bukit Batu, Kerumutan dan Bukit Tigapuluh.

"Nantinya kawasan ini dikembangkan melaluui program restorasi, perlindungan dan pemberdayaan masyarakat,'' terangnya.

Dikatakan, sepuluh bentang alam skala besar di Pulau Sumatera dan Kalimatan masuk dalam rencana induk pengembangan konservasi bentangan alam. Lima di antaranya berada di Riau, dengan total luas sekira 4.409.743,83 hektare yang juga mencangkup 15 Kawasan Suaka Alam (KSA) dan kawasan pelestarian alam (KPA) seluas 350.320 hektare.

"Diharapkan lewat Semilokai ini, lima bentang alam ini disepakati model pengelolaan bersama lalu disusun rencana aksi dari lima landscap ini,'' ucapnya lagi, dilansir riauterkini.

Sementara itu, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setwilprov Riau, Masperi saat membacakan sambutan Gubernur Arsyadjuliandi Rachman berharap rencana induk pengembangan konservasi bentang alam dalam skala besar di Sumatera akan tercipta melalui semiloka yang berlangsung dari pagi hingga siang hari ini.

Menurut dia, Riau sebagai provinsi yang mendapat porsi terbesar di antara Sumatera dan Kalimantan untuk dapat menjaga lingkungan konservasi, sosial, budaya, dan produksi ekonomi.

"Kita akan membedah restorasi itu seperti apa. Namun tentu, restorasi itu nanti tidak mencabut budaya dan kearifan lokal yang ada di tengah tengah masyarakat di bentangan alam itu nanti,'' tuturnya.***