Pasca Benda Museum di Pekanbaru Hilang, Puluhan GRAPARI Akan Demo

Selasa, 04 April 2017

Museum Daerah Sang Nila Utama di Jalan Jenderal Sudirman, kota Pekanbaru

PEKANBARU, GILANGNEWS.com - Puluhan orang yang tergabung dalam Gerakan Aksi Peduli Sejarah Riau (GRAPARI) berencana akan menggelar aksi demo, Selasa (4/4/2017) siang.

Aksi ini rencananya akan digelar di kawasan Gedung Museum Daerah Sang Nila Utama di Jalan Sudirman, Pekanbaru.

Dikatakan Koordinator Lapangan (Korlap) GRAPARI, Andres Pransiska, aksi ini dilakukan menyusul peristiwa hilangnya sejumlah benda-benda pusaka bersejarah dari dalam museum tersebut beberapa waktu lalu.

Pihaknya sangat menyayangkan peristiwa tersebut bisa terjadi.

Peristiwa kehilangan ini juga seolah-olah terkesan menjadi hal sepele dan permasalahan yg biasa-biasa saja bagi para pengelola museum.

Padahal Museum Daerah Sang Nila Utama adalah identitas Masyarakat Melayu Riau yang di dalamnya banyak memuat pesan-pesan historis yang harus disampaikan kepada khalayak umum, khususnya masyarakat Riau.

"Untuk itu kita meminta kepada Gubernur Riau untuk segera memecat pengelola museum karena telah bertindak lalai dalam mengelola museum," tegasnya.

Selain itu, pihaknya juga meminta agat pengelola museum ditempati oleh orang-orang yg memiliki kapasitas, kapabilitas dan peduli terhadap sejarah.

"Kita juga minta agar dilakukan pemeriksaan terhadap seluruh pegawai museum atas kehilangan beberapa barang museum dan kelalaian dalam pengelolaan," ujar dia.

Seperti yang santer diberitakan, peristiwa diduga pencurian terjadi di Museum Daerah Sang Nila Utama yang beralamat di Jalan Jenderal Sudirman, kota Pekanbaru. Kejadian diketahui pihak museum pada Senin (13/3/2017) pagi, sekitar pukul 07.30 WIB.

Dari data yang dirilis pihak kepolisian, kejadian ini berawal saat seorang petugas kebersihan bernama Ema, melapor kepada Betti Nara (51), selaku pegawai ASN yang bekerja di museum tersebut tentang hilangnya sebuah keris melayu yang di letakkan di lemari pajangan Museum Daerah Sang Nila Utama.

Tak hanya itu, dapat ditambahkan bahwa sebelumnya pada saat dilakukan pengecekan di gudang Museum Daerah Sang Nila Utama oleh Kepala seksi Pengelolaan dan Pengembangan Museum, dari 119 koleksi terdapat 7 koleksi yang hilang.

Menurut informasinya, 7 jenis benda yang hilang tersebut diantaranya yakni keris melayu 3 buah, pedang melayu sondang 1 buah, piring seladon emas 1 buah, kendi VOC 1 buah dan kendi janggut 1 buah.

Total kerugian akibat hilangnya benda-benda tersebut ditaksir hampir mencapai Rp 55 juta. Peristiwa ini sendiri telah dilaporkan oleh pihak museum kepada Kepolisian Resort Kota (Polresta) Pekanbaru.***

Sumber: Tribun