Firdaus Jawab Keraguan Masyarakat Pekanbaru

Rabu, 02 Agustus 2017

PEKANBARU, GILANGNEWS.com - Untuk mewujudkan pemerataan pembangunan di berbagai wilayah di Kota Pekanbaru, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru sejak tahun 2015 lalu telah membangun komplek perkantoran walikota di wilayah Kecamatan Tenayan Raya, tepatnya di Jalan Badak.

Pertimbangan menjadikan wilayah Kecamatan Tenayan Raya sebagai pusat perkantoran dikarenakan wilayah tersebut lebih strategis dibanding kecamatan lainnya di Kota Pekanbaru. Oleh sebab itu, ditetapkanlah komplek perkantoran baru dibangun di Kecamatan tersebut.

Pengembangan komplek perkantoran di Tenayan Raya kini terus digesa dan tahun depan diharapkan bisa ditempati. Walikota Pekanbaru DR Firdaus ST MT, mengatakan diarahkannya pembangunan kompleks perkantoran pemerintah di Kecamatan Tenayan Raya juga sudah disesuaikan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pekanbaru. “Dari evaluasi kita dibandingkan dengan Kecamatan Rumbai, peluang lebih strategis itu ya di Tenayan Raya,” kata Firdaus.

Diharapkan nantinya arah pengembangan kota juga bisa berpusat di Kecamatan Tenayan Raya. Mengenai daerah Tenayan Raya yang relatif jauh dari pusat kota diyakini Walikota tidak akan menjadi masalah bagi masyarakat yang akan berurusan ke kantor pemerintahan nantinya.

“Jauh atau dekat itu ya relatif, karena bisa ditanggulangi dengan transportsai,” ungkap Firdaus.

Menurutnya, sepanjang transportasi menuju komplek perkantoran tersebut tersedia, tentunya juga akan mempermudah masyarakat menjangkau lokasi Kantor Walikota yang baru. Kondisi yang sama menurutnya juga berlaku jika kantor pemerintahan berada di Kecamatan Rumbai atau Rumbai Pesisir.

Guna merealisasikan pembanguunan komplek perkantoran Pemerintah Kota yang baru dalam APBD 2013 dialokasikan dana ganti rugi lahan sebesar Rp50 miliar untuk lahan seluas 150 hektar. BPN sendiri sudah melakukan peninjauan ke lokasi untuk menerbitkan rekomendasi cocok atau tidaknya lahan bersangkutan dijadikan perkantoran.

Walikota mengatakan, pembangunan harus beriringan dan sesuai dengan cita-cita pendiri bangsa ini, yakni membangun jiwa dan bangun badannya. Maksud analoginya adalah pembangunan selain bentuk fisik perkantoran juga pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat Pekanbaru.

Kota Pekanbaru selain melakukan pemerataan pembangunan, juga membangun jalan outer ringroad jalan lingkar luar dan membangun tol Pekanbaru-Dumai. Beliau menjelaskan, meski Kota Pekanbaru memiliki sumber daya alam terbatas namun ada tiga modal. Ia juga menjelaskan Kota Pekanbaru untuk menjadikan Pekanbaru sebagai kota metropolitan madani kedepannya.

Dengan luas yang hampir sama dengan Provinsi DKI Jakarta, pembangunan lahan kosong di beberapa kawasan Pekanbaru yang salah satunya komplek Perkantoran Tenayan Raya, pemerataan pembangunan dan pengembangan SDM tak menampik Kota Metropolitan yang Madani akan terwujud.

Untuk diketahui, Luas lahan untuk pembangunan kawasan terpadu Komplek Perkantoran Pemko Pekanbaru yang berada di kawasan Kecamatan Tenayan dibangun di atas lahan seluas 300 hektar. Lahan ini terintegrasi pada 1.000 hektar lahan yang dicadangkan. Sementara peruntukannya untuk membangun sembilan unit gedung, saat ini enam unit mulai dibangun. Sebanyak Satu unit gedung utama untuk Kantor Walikota dan lima unit untuk gedung Satker, dengan rencana penggunaan anggaran sebanyak Rp514 milyar dengan sistem penganggaran tahun jamak (multiyears).

Pembangunan komplek perkantoran Walikota Pekanbaru di Tenayan Raya sempat menimbulkan banyak keraguan di masyarakat Pekanbaru bakal segera difungsikan. Bahkan, Pemko Pekanbaru memastikan tahun 2018 mendatang, perkantoran sudah bisa ditempati.

"Awalnya memang banyak masyarakat yang ragu. Tapi dengan telah tuntasnya beberapa perkantor, insya Allah secara bertahap, tahun depan perkantoran di Tenayan Raya sudah bisa difungsikan," kata Firdaus.

Dikatakannya, pembangunan yang diarahkan ke kawasan Tenayan Raya salah satunya untuk meratakan pembangunan dan pengembangan wilayah di Kota Pekanbaru. "Jadi sekarang bukan hanya di kawasan kota saja yang berkembang. Kawasan padat penduduk ini sudah sering macet. Untuk itu agar merata pembangunan, kawasan perkantoran dibangun di Tenayan Raya," ujarnya.

Nantinya tidak semua perkantoran ataupun Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang dipindahkan ke komplek perkantoran Tenayan Raya. "Tidak semuanya kita pindahkan, hanya beberapa dinas contohnya Diskop dan Disperindag dan kepala bagian yang dipindahkan ke Tenayan Raya," imbuhnya.

Meski ditargetkan tahun 2018 segera ditempati, jalan akses menuju komplek perkantoran tersebut harus melewati jalan tanah akibat terbatasnya anggaran yang dimiliki Pemko Pekanbaru.

Pada tahun 2017 ini, ada sekitar Rp 95 miliar anggaran yang dikucurkan untuk proyek multiyears perkantoran Tenayan Raya. Dana tersebut diperuntukan, bagi pengadaan meubeler dan interior serta tahap finishing gedung Sekretariat dan Kantor Walikota.

Kepala PUPR Kota Pekanbaru, Zulkifli Harun mengatakan, pihaknya optimis jika pada akhir tahun 2017 nanti proses pembangunan Komplek Perkantoran Tenayan Raya untuk kantor Sekretariat dan kantor Walikota sudah rampung dan bisa segera difungsikan. Saat ini, proses pengerjaannya sudah selesai sekitar 58 persen.

"Kita masih ada waktu sekitar 5 bulan lagi untuk menggesa pembangunannya. Paling tidak pada awal 2018 sudah bisa ditempati. Hanya saja, nanti para ASN harus melewati jalan tanah dulu sampai jalan selesai di aspal seluruhnya," kata Zulkifli.

Dikatakan Zulkifli, usulan anggaran pengaspalan jalan akses ke Komplek Perkantoran Tenayan Raya baru bisa dimasukan dalam ABPD Pekanbaru 2018. Ajuan anggaran ini akan segera disampaikan ke DPRD Pekanbaru, saat penyusunan KUA PPAS APBD 2018 mendatang.

"Sedangkan di dalam APBD Perubahan 2017 ini, tidak ada usulan dana tambahan akibat terbatasnya jumlah anggaran yang dimiliki. Anggaran tidak bisa disisipkan dalam APBD Perubahan 2017, karena banyak kebutuhan lain yang lebih mendesak terutama untuk pemeliharaan infrastruktur jalan di Pekanbaru," tukasnya.