Gubri Ikut Prihatin Mendengar Kondisi Memilukan Bayi Penderita Penyakit Kulit Langka Bernama Hafizi

Jumat, 18 Agustus 2017

PEKANBARU, GILANGNEWS.com - Gubernur Riau, H Arsyadjuliandi Rachman turut prihatin begitu mengetahui kondisi memilukan Muhammad Alhafizi, seorang bayi laki-laki yang menderita penyakit kulit langka asal Desa Lubuk Sakat Kecamatan Perhentian Raja, Kabupaten Kampar Provinsi Riau.

"Kita tunggu kabar dari Dinas Kesehatan dan RSUD, sejauh mana kondisi bayinya sekarang. Nanti akan kita liat kondisinya, siang nanti," kata orang nomor satu di Riau tersebut di Kantor Gubernur Riau, Jumat (18/8/2017).

Sejak viral di media sosial, kisah anak pasangan Musdianto dan Dewi Lestari yang menderita kelainan kulit seperti mengelupas tersebut menyita perhatian publik.

Entah penyakit apa yang dialami bayi malang tersebut. Kulitnya dari kepala hingga kaki mengelupas, termasuk di bagian wajah, sehingga membuat kondisinya sangat memprihatinkan sekali. Sementara orangtuanya tak bisa berbuat banyak, selain berupaya mengobatinya sebisa mungkin.

Orangtua Hafizi ini pun tak kuasa menahan haru, setelah banyak kalangan datang ke RSUD Arifin Achmad tempat anaknya dirawat, untuk menyalurkan bantuan.

Kamis (17/8/2017) siang, satu persatu dari mereka mendatangi ruang rawat anak lantai 3 RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, tempat bayi laki-laki tersebut dirawat. Mereka datang untuk mensupport orangtua si bayi, sekaligus memberi bantuan.

Orang-orang itu antara lain anggota DPRD Dapil Perhentian Raja Kabupaten Kampar, Kapolsek Perhentian Raja, aparatur kecamatan tempat keluarga ini tinggal, hingga Wakapolresta Pekanbaru AKBP Edi Sumardi Priadinata dan banyak pihak lainnya.

"Kita ke sini sebagai bentuk kepedulian polisi sebagai pelayan dan pengayom masyarakat. Kita juga punya komunitas peduli anak bangsa untuk membantu keluarga yang kesulitan. Kita berterima kasih kepada seluruh pihak yang peduli," ungkap Edi Sumardi.

Mantan Kapolres Kampar ini berharap agar pihak rumah sakit segera mengetahui apa penyebab penyakit yang diderita Hafizi tersebut, di mana kulitnya mengelupas dan retak-retak serta berwarna kemerahan. Ia pun mengajak semua pihak untuk bersama-sama membantu bayi itu.

"Mudah-mudahan hasil bisa cepat diperoleh, sehingga kita bisa melakukan asistensi mengandeng semua stake holder untuk sama-sama meringankan beban Hafizi dan orangtua, bila perlu dirujuk ke Jakarta sekalipun dalam rangka pengobatan yang lebih optimal," ujarnya.

Edi sendiri sempat tak kuasa menahan kesedihan saat melihat langsung kondisi bayi berusia empat bulan tersebut. Matanya bahkan berkaca-kaca. "Manusia mana yang tidak iba, mudah-mudahan dengan apa yang diberikan setidaknya dapat meringankan beban orangtua," ucap dia. Â ***