Saputra, Remaja di Inhu Diduga Dibunuh karena Dendam

Rabu, 23 Agustus 2017

RENGAT, GILANGNEWS.com  -  Agusri Efendi Saputra (16) warga jalan Rengat - Pematang Reba, ditemukan tak bernyawa dan bersimbah darah di trotoar Lapangan Hijau Rengat, Selasa (23/8/2017) pagi. Dugaan sementara kematian korban karena dibunuh setelah sebelumnya terjadi penganiayaan terhadap dirinya dan berujung tusukan senjata tajam ditubuhnya yang membuat korban kehabisan darah.

Hingga kini belum diketahui pasti penyebab tewasnya Putra. Bahkan pihak Kepolisian juga belum mengeluarkan pernyataan resmi terhadap kasus ini karena masih dalam tahap penyelidikan.

Namun informasi yang dihimpun dari sejumlah saksi dan rekan korban, kuat dugaan korban mendapat penganiyaan dari sekelompok anak di mana korban juga memiliki dendam terhadap kelompok anak tersebut. "Kemarin dia sempat dendam karena ditendang saat naik sepeda oleh sekelompok anak," kata SE.

Dikatakannya bahwa, kejadian penganiyaan itu diduga bermula ketika Putra mendatangai seorang anak yang menendang saat dirinya bersepeda. Korban bermaksud ingin membalaskan dendam. "Mereka kemudian berkelahi dan waktu dipisahkan, Putra sudah berdarah di dadanya," tegas SE.

Sementara itu, pihak Kepolisian Polres Inhu masih melakukan penyelidikan lebih mendalam terkait perkara penganiyaan hingga mengakibatkan hilangnya nyawa korban.

"Mayat itu ditemukan tergeletak di trotoar, dan waktu saya datang sudah ramai polisi di lokasi," kata Nasrul, salah seorang pedagang di sekitar Lapangan Hijau.

Sumber di lapangan menyebutkan ada satu saksi atas peristiwa naas itu bernama As (16) warga Jalan Azki Aris Kelurahan Kampung Dagang. Namun komentar saksi atas kejadian tragis ini masih belum diperoleh.

Namun informasi lain didapat, tewasnya anak dari Sudirman ini menyebutkan kronologis peristiwa naas itu disebutkan terjadi pada pukul 04.45 WIB, saat korban berjalan dari RTH Rengat ke arah Simpang Tugu PKK. Tiba-tiba korban dicegat oleh dua pelaku dan terjadilah perkelahian dua lawan satu.

Salah satu pelaku membawa senjata tajam jenis dodos buah sawit dan menikamkan ke tubuh korban beberapa kali, sehingga korban terjatuh dengan luka ditubuhnya dan tewas mengenaskan di tempat kejadian.

Korban ditemukan warga dan dibawa ke Puskesmas Sipayung untuk di visum. Kini jasad korban disemayamkan di Musholla Munung Merah Jalan UDKP Kelurahan Sekip Hulu, Kecamatan Rengat.

Pelaku diduga bernama UM (17) bersama rekannya dan hingga saat ini belum didapatkan identitasnya. Pembunuhan tersebut diduga ada motif dendam dari pelaku.

Kejadian itu sangat menyayat hati ibu korban, Upi Suharnis (40). Setibanya di Puskesmas, Suharnis melihat anaknya dalam keadaan berlumuran darah.

Dirinya menurutkan terdapat sejumlah luka di tubuh anaknya. Suharnis mengungkapkan bahwa dirinya pertama kali mendapat informasi dari rekan anaknya. "Saya langsung dibawa ke Puskesmas Simpang Lima untuk melihat anak saya," katanya, Rabu (23/8)

"Ada lubang di dadanya, kemudian luka di kaki," kata Suharnis menjelaskan.

Namun sayang perawat berkata kepada Suharnis bahwa anaknya sudah meninggal. Melihat kondisi anaknya, Suharnis merasa yakin anaknya menjadi korban pengeroyokan.

Kapolres Inhu, AKBP Arif Bastari melalui Paur Humas Polres Inhu, Ipda Juraidi membenarkan hal tersebut. Namun dirinya enggan berkomentar lebih banyak soal perkara ini. Namun darinya diperoleh informasi bahwa kepolisian dari Polres Inhu masih melakukan penyelidikan terhadap perkara ini.