Syamsuar Ziarah dan Berdoa di Makam Sultan Kerajaan Siak dan Datuknya di Komplek Makam Mahrum Pekan

Ahad, 07 Januari 2018

Syamsuar terlihat khusuk berdoa di makam Datuk Abdullah Bin Muhammad Saleh yang juga ada di komplek makam Mahrum Pekan.

GILANGNEWS.COM - Setelah melaksanakan salat zuhur berjamaah di Masjid Raya Senapelan Pekanbaru, Syamsuar - Edy Natar Nasution bersama rombongan melakukan ziarah di Komplek Makam Mahrum Pekan yang masih di sekitar masjid.

Syamsuar terlihat khusuk berdoa di depan makam para sultan dan keluarganya itu. Sementara Amin Rais, Wakil DPP PAN Jhon Erizal, beserta jajaran pengurus DPW PAN Riau dan Kader PAN se Provinsi Riau, utusan Partai NasDem, utusan PKS meninjau satu persatu makam.

Selesai itu, Syamsuar pun langsung menuju makam Datuknya atau Aki dari ayahnya yakni Datuk Abdullah Bin Muhammad Saleh yang juga ada di komplek makam Mahrum Pekan tersebut. Ziarah ke makam sultan di Kerajaan Siak dan Kerajaan lainnya di Riau ini memang rutin dilakukan Syamsuar.

Syamsuar yang sudah memimpin Siak 6 tahun belakangan ini sangat hafal betul dengan sejarah kerajaan Siak. Beliau terlihat sangat senang jika bercerita sejarah Kerajaan Siak ini hingga detail apalagi Datuknya juga masih ada hubungan kekeluargaan dengan kerajaan Siak.

Di dalam komplek Makam Marhum Pekan ini terdapat beberapa makam anggota keluarga Kerajaan Siak. Mereka diantaranya, Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah yang juga dikenali juga sebagai Tengku Alam. Ia merupakan sultan keempat di kerajaan Siak Sri Indrapura, memerintah tahun 1766 dan mangkat tahun 1780 dengan gelar Marhum Bukit.

Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazamsyah merupakan sultan kelima dalam turutan sultan-sultan Kerajaan Siak Sri Indrapura. Baginda memerintah dari tahun 1780 sehingga 1782. Kerajaan Siak berkedudukan di Senapelan atau Pekanbaru sekarang ini. Dan beliau juga pendiri Kota Pekanbaru dan beliaulah yang mendapat gelar Marhum Pekan pada 1782.

Selanjutnya makam Syaid Syarif Usman Shabuddin (Marhum Barat). Beliau adalah Menantu dari Sultan Abdul Jalil Alamuddinsyah (marhum bukit) sekaligus Panglima Perang kerajaan Siak dan Ulama Kerajaan pada masa itu, ia mangkat saat ia sedang melakukan perluasan di daerah barat itu sebabnya beliau mendapat gelar Marhum Barat.

Kemudian, makam Tengku Embong Badariah, anak dari Sultan Abdul Jalil Alamuddinsyah (Marhum Bukit) dan juga Istri dari Syaid Usman (Marhum Barat)

Makam Tengku Embong Badariah yang juga anak dari Sultan Abdul Jalil Alamuddinsyah (Marhum Bukit) dan juga Istri dari Syaid Usman (Marhum Barat)

Terakhir makam Tengku Pangeran Kusuma Dilaga/Sayid Zen Al Jufri. Dia cucu dari Sultan Alam dari anak beliau yang bernama Tengku Hawi / Hawa yang menikah dengan Sayid Sech Al Jufri. Pangeran Kesuma Dilaga merupakan seorang Panglima Perang Kerajaan Siak pada masa Sultan Siak ke 7 dan 8.

Komplek Makam Marhum Pekan ini sudah menjadi Cagar Budaya Kota Pekanbaru, Riau. Sehingga tak heran jika banyak wisatawan, sejarahwan yang datang ke sini untuk berziarah dan mengetahui sejarahnya secara langsung.