Trump Tampik Pindahkan Kedubes ke Yerusalem Tahun Ini

Kamis, 18 Januari 2018

Presiden Trump menampik relokasi kedubes ke Yerusalem akan memakan waktu satu tahun.

GILANGNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menampik rencana relokasi Kedutaan Besar Amerika Serikat di Israel ke Yerusalem akan memakan waktu satu tahun. Hal itu diungkapkan setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan berharap langkah kontroversial itu akan teralisasi tahun ini.

"Akhir tahun ini? Kita bicara beberapa skenario berbeda--maksud saya jelas hal itu hanya untuk sementara. Kami tidak memperkirakan hal itu bisa terjadi. Tidak," kata Trump dalam wawancara khusus dengan Reuters, Kamis (18/1).

Memutar kebijakan AS yang sudah berlangsung selama beberapa dekade, pada awal Desember lalu Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan memulai langkah memindahkan kedubes dari Tel Aviv.

Langkah tersebut dinilai mengganjal upaya damai Timur Tengah dan membuat marah dunia Arab maupun Barat.

Yerusalem adalah rumah bagi tempat suci Islam, Yahudi dan Kristen. Warga Palestina menginginkan Yerusalem Timur yang dicaplok Israel kelak dijadikan ibu kotanya.

Menurut sejumlah media yang berangkat bersama Netanyahu ke India, orang nomor satu Israel itu menyatakan bahwa proses pemindahan kedubes akan berlangsung cepat.

"Peninjauan solid saya, proses itu akan berlangsung lebih cepat dari yang Anda bayangkan--dalam satu tahun dari sekarang."

Meski menampik komentar Netanyahu, Trump berjanji kedubes baru itu akan jadi "kedubes yang indah, tapi tidak memakan biaya $1,2 miliar," merujuk pada klaimnya soal biaya pembangunan kedubes baru AS di London.

Pekan lalu, Trump membatalkan kunjungan untuk membuka misi diplomatik baru di London. Dia menyalahkan pendahulunya, Barack Obama, menjual gedung kedubes yang lama "seharga kacang."

Dia mengakui pemindahan kedubes di Inggris disepakati di bawah kepemimpinan presiden sebelumnya, George W Bush. Namun, dia menegaskan bangunan itu dibangun di bawah Obama dan "sangat melebihi anggaran."