Meski Berstatus Tahanan, Suparman Diduga Bolak-balik dari Bandung-Pekanbaru

Selasa, 06 Februari 2018

Foto copy tiket pesawat yang diduga dibeli dan dipakai Suparman untuk pulang dari Bandung-Pekanbaru.

GILANGNEWS.COM - Beredar kabar, bahwa tahanan KPK yakni mantan Bupati Rokan Hulu Suparman, diduga sering melakukan perjalanan bolak-balik Bandung-Pekanbaru.

Dari informasi yang diperoleh, Suparman diduga bolak-balik ke Pekanbaru- Bandung menggunakan pesawat komersial. Hal ini juga dibuktikan dengan beberapa lembar tiket pesawat, Selasa (6/2/2018) di Jakarta.

Untuk diketahui, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah mengeksekusi dan menjebloskan Bupati Rokan Hulu (Rohul) Suparman ke Lembaga Pemasyarakatan (LP) Sukamiskin Bandung, Jawa Barat pada 6 Desember 2017 lalu, setelah KPK menerima putusan kasasi Mahkamah Agung (MA) 30 November 2017 lalu.

Suparman diekseskusi KPK bersama mantan Ketua DPRD Riau Johar Firdaus dalam kasus suap ABPD Riau. Bupati Rokan Hulu Suparman sempat divonis bebas oleh pengadilan. Suparman disebut tidak terbukti menerima suap dari Annas Maamun selaku Gubernur Riau.

Delapan bulan menghirup udara bebas, Suparman kembali dijebloskan ke penjara ketika MA mengabulkan kasasi yang diajukan KPK pada 11 November lalu.  Keputusan untuk menjebloskan Suparman ke LP Sukamiskin, karena putusan kasasi memiliki kekuatan.

Namun, penjara LP Sukamiskin Bandung sepertinya ada dugaan tidak menghalangi Suparman keluar masuk dari penjara yang dikhususkan untuk para koruptor.

Sejak ditahan pada 6 Desember lalu, Suparman diduga sering bolak-balik ke Pekanbaru-Bandung setiap minggunya menggunakan beberapa maskapai penerbangan nasional.

Dari data pembelian tiket yang berhasil didapat, misalnya pada 31 Januari 2018, Suparman diketahui terbang dari Pekanbaru ke Bandung (PKU-BDO)menggunakan pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 913.

Penerbangan Suparman dari Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru pada pukul 06.30 WIB dan tiba di Bandara Husein Sastranegara, Bandung pada pukul 08.50 WIB. Dalam penerbangan ini, Suparman ditemani dua orang, yakni Ediatno dan Joaquim Lucio Pereira.

Tiket penerbangan Suparman, Ediatno dan Joaquim Lucio Pereira dipesan pada 30 Januari 2018 di PT Padang Bolak Gemilang di Jalan Fajar No.24 Labuh Barat, Pekanbaru.

Kemudian pada Jumat, 2 Pebruari 2018 lalu, Suparman diketahui ke Pekanbaru kembali dengan menggunakan maskapai penerbangan nasional Citilink. Suparman diketahui terbang dari Bandara Husien Sastranegara, Bandung menuju Bandara Syarif Kasim II Pekanbaru pada pukul 11.45 WIB dan tiba pukul 13.35 WIB.

Dalam penerbangan QG 515 ini, Suparman ditemani dua orang, yakni Andri Fahmi dan Joaquim Lucio Pereira. Pemesanan tiket dilakukan di PT Padang Bolak Gemilang di Jalan Fajar No.24 Labuh Barat, Pekanbaru dengan kode booking J9GLGZ . Tiket tersebut dipesan pada 29 Januari 2018 pukul 14.16 WIB dengan total harga tiket Rp 2.006.400.

Sementara untuk pulangnya kembali ke LP Sukamiskin, Suparman tidak ditemani dua orang tersebut.

Bahkan menurut sumber tersebut, untuk mengelabui, Suparman memesan tiket penerbangan dari Pekanbaru ke Bandung di perusahaan travel di Lhokseumawe, Nanggroe Aceh Darussalam.

Pemesan tiket Suparman dilakukan pada 27 Januari 2018 pukul 21.56 WIB di PT Biro PT Biro Perjalanan Wisatanatari di Jalan Merdeka No.25 Lhokseumawe, Aceh. Harga tiket penerbangan Suparman dengan menggunakan maskapai Citilink sebesar Rp 713.000.

Suparman diketahui terbang sendiri menggunakan penerbangan QG 814 dari Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru hari Selasa, 6 Pebruai 2018 pada pukul 09.25 WIB. Suparman dijadwalkan tiba di Bandara Husien Sastranegara Bandung pafa pukul 11.15 WIB.

Saat dikonfirmasi terkait informasi tersebut, Kepala Lapas Sukamiskin Dedy Handoko belum memberikan jawaban ataupun bantahanya.

Bahkan saat  mencoba mengkonfirmasi melalui telepon dan Whatsapp sekitar pukul 16.31 WIB, Dedy Handoko belum menjawabnya.

Saat ini sejumlah media masih terus melakukan konfirmasi ke Kalapas Sukamiskin Dedy Handoko, guna mengetahui kebanaran informasi tersebut.