Fahri Hamzah: KPK pindah ke Korut aja, aparatnya Kim Jong Un itu cocok

Rabu, 14 Februari 2018

Fahri Hamzah dipecat PKS.

GILANGNEWS.COM - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menegaskan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah salah dalam melakukan segala tindakan dalam menangani bentuk pemberantasan korupsi. Baginya KPK sudah mengalami penyimpangan fungsi.

"KPK itu sudah salah sebenarnya, dari ujung ke ujung sudah salah dengan segala maaf. Jadi saya menganggap bahwa KPK sudah mengalami kematian fungsi dan eksistensi," ujar Fahri di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, (14/2).

Menurutnya, KPK bertindak gegabah dan terlihat seperti ceroboh dalam melakukan sepak terjangnya dalam pemberantasan korupsi. Hal tersebut terlihat dari operasi tangkap tangan yang dilakukan KPK.

"Sekarang dia ngejar-ngejar bupati yang lagi Pilkada, itu seperti berburu di kebun binatang. Gak ada gunanya gak ada manfaatnya, dia kan membuat drama tentang seolah-olah ini efek jera bohong itu," tutur Fahri.

Lebih dari itu, Fahri menilai KPK sudah salah dalam mendefinisikan korupsi, dengan melakukan ekstensi makna dari korupsi lalu melakukan ekstensi cara melakukan tindak pidana.

"Ngaco lah caranya membuat drama dan sebagainya. Sudah gak ada, sudah gak laku menurut saya ini sudah jadi beban republik," ucap Fahri.

Selain itu, dia juga mengingat kasus Setya Novanto yang sudah diintai KPK selama enam tahun. Baginya operasi tersebut tak cocok diterapkan di negara demokrasi.

"Pak Novanto itu saya baca intinya 6 tahun dia di intip bagaimana 6 tahun gak ketangkep. Ya kan kacau mana ada negara 6 tahun diintip, gak ada. Di dunia udah gak ada, mungkin ada cuma Korut aja paling, Kuba berubah, tinggal Korut. Jadi KPK cocoknya pindah ke Korut aja, suruh jadi aparatnya Kim Jong Un itu cocok," pungkasnya.