'Peluru di Studio Rhoma Irama Bukan Teror Terhadap Ulama'

Selasa, 06 Maret 2018

Ilustrasi

GILANGNEWS.COM - Pihak kepolisian memastikan proyektil peluru yang ditemukan di studio musik milik penyanyi dangdut Rhoma Irama, Soneta Record, bukan merupakan teror terhadap ulama yang sedang terjadi di kawasan Sukmajaya, Depok, Jawa Barat. Sejauh ini peristiwa itu dinilai hanya sebagai peluru nyasar.

Kapolsek Sukmajaya Kompol Bronet Ranapati mengatakan dugaan peluru nyasar tersebut lantaran tidak ada kerusakan di studio. Kaca studio juga diketahui tidak pecah atas peristiwa itu.

"Kalau saya lihat sih peluru nyasar karena itu hanya luka (gores) di dinding saja, tidak ada (kerusakan). Belum ke arah sana (teror) dan tidak ada keterkaitan teror (surat kaleng terhadap ulama di Sukmajaya)," ujar Bronet saat dihubungi, Senin (5 /3).

Bronet menduga suara ledakan yang sempat didengar warga kemungkinan berasal dari bengkel knalpot motor yang berada tak jauh dari studio musik tersebut. Namun hal tersebut dapat diketahui pasti setelah Laboratorium Forensik Mabes Polri mengeluarkan hasil penyidikan terhadap jenis proyektil yang ditemukan.

"Ada suara ledakan cuman kan di situ ada bengkel knalpot mungkin pas itu ada Dar (suara ledakan knalpot) dari situ dan puingnya sampai ke situ (studio). Tapi nanti diketahui dari hasil labfor," tuturnya.

Bronet mengatakan pihaknya telah bertemu dengan Rhoma meskipun belum melakukan pemeriksaan. Raja Dangdut tersebut juga mengaku telah mengetahui soal mengenai proyektil yang bersarang di studio miliknya.

"Kami sudah bertemu beliau tapi pemeriksaan belum. Beliau juga mengatakan sudah mengetahui soal peristiwa itu," ucapnya.

Sebuah proyektil peluru ditemukan di Studio Soneta pada Sabtu (3/3) siang. Pihak kepolisian juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara sebanyak dua kali.

Namun hingga kini kejelasan soal keberadaan peluru masih menunggu hasil Labfor Mabes Polri. Polisi juga masih menyelidiki dan mencari pemilik peluru tersebut.