Guru Tak Bergaji Hingga Rasa Terjajah oleh Perusahaan

Kamis, 08 Maret 2018

GILANGNEWS.COM - Kampanye dialogis Firdaus-Rusli di zona Kampar juga diisi dengan penyerapan aspirasi dalam sesi dialog tanya jawab dan masukan aspirasi kepada paslon Firdaus-Rusli. Acara berlangsung di Lapangan Buluh Nipis, Siak Hulu, sekaligus peresmian lapangan bola kaki tersebut, Kamis 8 Maret 2018.

Tokoh masyarakat Hasibuan dalam sesi dialog menyampaikan keresahannya terkait kondisi upah guru yang memprihatinkan.

“Guru-guru disini pak masih banyak yang tidak bergaji, padahal mereka sudah puluhan tahun mengabdi.” keluhnya

Firdaus dalam jawabannya mengatakan bahwa kesejahteraan guru harusnya juga disupport oleh perusahaan melalui program CSR.

“Harusnya, perusahaan mengeluarkan CSR yang diperuntukkan bagi kesejahteraan tenaga pendidik, namun kami jika terpilih sesuai dengan keinginan meningkatkan SDM, akan memberi perhatian terhadap kesejahteraan guru.” jelas Firdaus.

Hasibuan juga menyampaikan kritiknya atas hadirnya perusahaan besar yang tidak membawa manfaat kepada desa Buluh Nipis.

“Perusahaan mengambil untung besar dari desa kami, tapi tidak membawa keuntungan apa-apa buat masyarakat. Kami disini seperti masih dijajah, pak.” curahnya.

Dalam menanggapinya, Firdaus mengungkapkan bahwa kemiskinan dan kebodohan sudah menjadi musuh utama di Riau.

“Kita harus memerangi kemiskinan dan kebodohan. Jika tidak ada anak desa sini yang bekerja di perusahaan, berarti kita harus pertanyakan apa penyebabnya. Jika perusahaan tidak membawa manfaat bagi masyarakat harus kita tegur, kalau tidak berubah juga terpaksa kita tutup.” jelasnya.

Rafles, warga masyarakat juga mengusulkan penyelesaian tapal batas Pelalawan-Kampar. Dalam menjawab aspirasi tersebut, Firdaus mengatakan akan menjadi penengah dalam penyelesaian tapal batas jika dirinya terpilih.