Permintaan Terakhir Hari Darmawan Sebelum Tewas di Ciliwung

Ahad, 11 Maret 2018

Jenazah pemilik Taman Wisata Matahari (TWM) Hari Darmawan ditemukan di sekitar Sungai Ciliwung.

GILANGNEWS.COM - Kapolres Bogor AKBP Andi M. Dicky menjelaskan beberapa saat sebelum pemilik Taman Wisata Matahari, Hari Darmawan meninggal dunia pada Sabtu (10/3). Hari tewas setelah terseret arus Sungai Ciliwung.

Dicky mengatakan Hari masih bersama sopirnya pada Jumat (9/3) malam. Hari sempat meminta diambilkan koran dan minuman. Saat itu, kata Dicky, Hari usai makan bersama stafnya di Taman Wisata Matahari.

"Setelah beberapa kali beliau meminta koran kemudian yang terakhir minuman, menurut keterangan sopirnya, setelah kembali mengambil minuman dari mobil itu sudah tidak ada lagi beliau (Hari)," kata Dicky dalam keterangan tertulis.

Mengetahui Hari tak ada di tempat semula, sopir kemudian berusaha mencarinya. Hari baru berhasil ditemukan pada keesokan hari setelah terseret arus Sungai Ciliwung.

"Sekitar pukil 06.30 WIB ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia sekitar 100 meter dari TKP ke arah hilir," katanya.

Di tempat kejadian perkara, Dicky mengatakan terdapat titik pertemuan antara sungai besar dan kecil. Arus sungai pun menurut Dicky terbilang deras sejak Jumat malam hingga Sabtu pagi.

"Begitu derasnya tadi malam akhirnya pencarian diteruskan pada tadi pagi," kata Dicky.

Pihak Taman Wisata Matahari sempat menghubungi Kepolisian Bogor untuk melakukan pencarian. Bersama Tim SAR, mereka mendatangi lokasi sekaligus menyusuri aliran Sungai Ciliwung yang melintas di kawasan taman.

Jenazah Hari Darmawan ditemukan oleh warga sekitar pada pukul 06.30 WIB. Dengan terkejut, mereka menemukan jenazah Hari Darmawan yang telungkup dan tersangkut batu sejauh 100 meter dari lokasi hilangnya korban.

Jenazah Hari segera diamankan dan dibawa ke RSUD Ciawi untuk keperluan visum. Selanjutnya jenazah Hari disemayamkan di kediamannnya di Desa Cilember, Kecamatan Cisarua.