124 dari 600 Mantan Napi Terorisme Telah 'Bergabung' dengan BNPT

Senin, 12 Maret 2018

Penandatanganan MoU BNPT dan Kemendagri.

GILANGNEWS.COM - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengupayakan pemberdayaan bagi mantan narapidana terorisme. Terdapat 600 narapidana yang telah bebas dan kembali kepada keluarganya.
Kepala BNPT Komjen Pol Suhardi Alius mengatakan dari jumlah narapidana terorisme yang bebas terdapat 124 orang yang 'bergabung' dengan BNPT. Mereka membantu BNPT menanggulangi aksi radikalisme dan terorisme.
"Dari 600 lebih (mantan narapidana terorisme) sudah ada 124 orang yang ikut sama kita (BNPT)," kata Suhardi di Hotel Aryaduta, Jalan Prajurit KKO Usman dan Harun, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (12/3).

Selain itu, Suhardi mengatakan akan menerapkan program pemberdayaan bagi para mantan narapidana guna membuka lapangan pekerjaan bagi mereka. Namun, Suhardi berharap agar mantan narapidana dapat berkomitmen untuk tidak kembali kepada jaringan teroris dan menjadi agen perdamaian.
"Kemarin kita dalam pertemuan napi yang sudah sadar. Kita akses dengan menteri terkait, contoh Kemenaker itu membuat balai latihan kerja untuk mereka, untuk menyalurkan kemampuan mereka. Kita akan buat lapangan kerja buat mereka sepanjang mereka mau sadar jadi agen perdamaian," ujarnya.

Menurut Suhardi memberikan program pemberdayaan merupakan tanggung jawab moral negara untuk menjamin kehidupan mantan narapidana di masa yang akan datang. Sehingga ia berharap agar mereka dapat menjadi pribadi yang lebih baik.
"Mudah-mudahan mereka menjadi orang yang lebih baik lagi. Mudah-mudahan bertambah untuk yang lainnya. Termasuk tadi keluarganya, karena anak mereka sebenarnya korban. Oleh karena itu kita punya tanggung jawab secara moral bahwa negara punya tanggung jawab itu," tutur Suhardi.
Selain Kemenaker, BNPT juga bekerja sama dengan Kemendikbud untuk menjamin pendidikan anak-anak para mantan napi dan Kemensos yang fokus pada pemberdayaan keluarga.