Penurunan Harga Pertalite Ditentukan Senin Depan

Sabtu, 24 Maret 2018

GILANGNEWS.COM - Keputusan tentang Penurunan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) Provinsi Riau, rencananya akan diagendakan dalam sidang paripurna minggu depan, tepatnya senin, (26/3/2018). Sidang akhir itu akan digelar usai diskusi kembali bersama fraksi - fraksi di DPRD Riau.
 
Hal itu menyinggung Ketua Panitia Khusus (Pansus) Atas Perda Nomor 8 Tahun 2011, Erizal Muluk setelah sebelumnya melakukan pertemuan bersama Pertamina dan Bapenda. Diharapkan pajak BPBBKB ini nantinya akan mengalihkan masyarakat ke pertalite yang sudah menurun harganya.

"Kita sudah bertemu Bapenda, sudah bertemu Pertamina dan sudah berdiskusi, untuk keputusan finalnya mungkin akan kita sidangkan Senin depan, tetapi kita masih harus bersama fraksi dulu, menyumbu angka mundur pajak ini," ujarnya.

"Kita berharap, kalau PBBKB ini kita turunkan, masyarakat akan lebih memilih pertalite saja. Karena, tentu pertalite kualitasnya lebih baik dibandingkan dengan premium," harapnya.

Erizal Muluk kemudian menjelaskan bahwa sebenarnya tidak ada 'permainan' yang dilakukan oleh pihak Pertamina, hanya saja kurangnya sosialisasi masyarakat yang dibingungkan. Ia pun menguraikan, bahwa Riau merupakan provinsi dengan pemakaian premi terbesar di Indonesia, yaitu 60 persen, sementara penggunaan pertalite hanya 40 persen.

Sebaliknya, mesin kendaraan bermotor yang dikeluarkan pabriknya pada tahun 2000 sudah menggunakan standar Euro III, dimana bahan bakar yang disarankan adalah pertalite minimal. Erizal menghimbau agar hal ini disosialisasikan secara menyeluruh kepada masyarakat.

"Bukan, bukan permainan, cuma konsumsi premium di Riau ini yang terbesar, sampai 60 persen, sehingga terjadi kelangkaan. Sementara, konsumen pertalite hanya 40 persen, kita sudah lihat grafiknya, dan perbandingannya dengan provinsi lain, Riau ini memang yang terbesar," paparnya.

"Makanya kita mengatakan pada Pertamina, agar disosialisasikan juga kepada masyarakat, kendaraan yang dibuat pabrik tahun 2000 itu sudah standar Euro III, itu minimal pakai pertalite, paling bagus pakai pertamax, coba saja baca di artikel otomotif, ada itu dijelaskan. Ini yang harus diketahui masyarakat, yakni jenis bahan bakar yang tepat sesuai dengan standar mesin kendaraannya, karena juga akan menjaga keawetan mesin," imbuhnya.

Maaf fraksi - fraksi DPRD Riau terbagi atas dua pilihan terkait jumlah angka pajak pertalite. Dari fraksi Golkar sependapat atas kebebasan Pemprov Riau yang dapat memberikan hingga 7,5 persen, sementara fraksi lain memilih 5 persen, meskipun ada kemungkinan menjadi 0 persen. ***