Solar dan Premium Langka, Pertalite Harganya Naik, Pemprov Riau Datangi BPH Migas

Rabu, 28 Maret 2018

GILANGNEWS.COM - Meski sebagai daerah penghasil minyak, namun bukan berarti masyarakat Riau bisa menikmati Bahan Bakar Minyak (BBM) premium dan solar bersubsidi. Ironisnua, sudahlah solar dan premium langka, Pertamina malah menaikkan harga pertalite.

Menyikapi hal tersebut Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau, Ahmad Hijazi, didampingi Kepala Bappeda Riau Rahmad Rahim dan Kepala Dinas ESDM Riau Indra Agus, sudah menemui Badan Penghatur Hilir (BPH) Minyak dan Gas (Migas) di Jakarta, Selasa (27/3/2018).

Kehadiran Sekdaprov Riau diterima langsung Komite BPH Migas, Hendry Ahmad. Dalam pertemuan tersebut Ahmad Hijazi meminta agar Riau dan beberapa daerah tidak bisa disamakan dengan Jawa, tidak bisa apple to apple.

"Masyarakat di Jawa utamanya Jakarta sudah terbiasa menggunakan pertalite, sementara masyarakat kita di Riau masih terbiasa menggunakan premium, Ini harus dipahami pihak operator (Pertamina)," ujar Ahmad Hijazi.

Sekdaprov Riau juga menyinggung pajak PBBKB pertalite. Pemprov Riau dan DPRD melalui pembahasan Pansus sepakat PBBKB pertalite turun dari 10 persen menjadi 5 persen, dan tinggal penetapan melalui sidang paripurna.

"Walau kita harus menanggung pengurangan penerimaan miliran rupiah, bagi pemerintah itu tidak masalah, karena ini permintaan masyarakat. Namun yang kita sayangkan harga partalite di Riau lebih tinggi dibanding daerah lain. Tentu ini berpengaruh terhadap harga jual," ungkapnya.

Sementara itu, Komite BPH Migas Hendry Ahmad menjelaskan tidak ada kebijakan pemerintah dalam hal ini BPH Migas mengurangi alokasi BBM solar dan Premium, baik secara nasional maupun alokasi per provinsi dan kabupaten/kota. Kebijakan pengurangan terjadi menurutnya diduga di level operator

"Kita akan lakukan evaluasi dan monitoring distribusi BBM ke daerah daerah termasuk Provinsi Riau," janji Hendry.

"Kalau perlu BPH Migas akan lakukan MoU dengan Pemprov Riau, tentang pertukaran data niaga dan penyalurannya" tegas Hendry.

Apa yang disampaikan Hendry tersebut bertolak belakang dengan kondisi ril di Riau. Sudah berbulan-bulan Premium langka di Riau. SPBU hanya menyediakan Pertalite dengan harga mahal sebagaimana ditetapkan Pertamina.