Kisah Mulia dan Warga Filipina Bantu Palestina di Aksi 115

Jumat, 11 Mei 2018

Sejumlah warga berjualan di tengah aksi 115 bela Palestina.

GILANGNEWS.COM - Kawasan Monumen Nasional (Monas) dipadati massa aksi 115 pembebasan Baitul Maqdis. Aksi bela Palestina ini diriuhkan oleh berbagai kegiatan dan dihadiri sejumlah tokoh baik dari kalangan alim ulama hingga artis ibu kota.

Dalam aksi ini juga dilakukan penggalangan dana untuk masyarakat Palestina yang saat ini masih berjuang melawan kebrutalan Israel yang didukung Amerika Serikat.

Tak sedikit pedagang menjajakan berbagai barang, dari mulai spanduk, pin, poster, bendera, kaus hingga makanan.

Adalah Mulia Iskandar Alam yang mengaku berjualan untuk kemudian pendapatannya disumbangkan ke Palestina. Mulia (36) menceritakan dirinya telah berdagang sejak tahun lalu.

"Waktu Palestina itu ramai diberitakan, setiap aksi, ya, saya jualan," kata Mulia kepada wartawan di lokasi aksi, Monas, Jakarta Pusat.

Mulia mengaku dagangan utamanya berupa kaus dengan tulisan 'Save Palestine' di depannya. Kaos berwarna putih dan hitam dia jajakan dengan harga Rp135 ribu per potong.

Setengah dari hasil penjualan kausnya akan ia sumbangkan ke Palestina.

"Jadi misalnya saya dapat Rp2 juta, sejutanya saya sumbangkan ke Palestina. Nah, sejuta lagi untuk modal," katanya.

Dia mengaku tak jarang masyarakat yang membeli kausnya dengan membayar lebih. Tentu alasannya untuk membantu saudara-saudara mereka di Palestina.

"Biasanya pembeli ngasih lebih, lebihnya tentu tidak masuk kantong saya, masuk kantong biru untuk disumbangkan," katanya.

Mulia adalah warga Bekasi. Dia mengaku sejak pukul 10 malam tadi telah berada di Masjid Istiqlal. Selain berdagang dia mengaku ikut aksi untuk membela Palestina.

"Berdagang itu hanya untuk galang dana, yang utama saya bantu saudara di sana (Palestina)," katanya.

Adapun dana yang terkumpul nanti akan dikumpulkan di penggalang dana utama.

Dalam kegiatan ini tak hanya Mulia yang berjualan untuk menggalang dana. Banyak diantara masyarakat yang berdagang dan ikut aksi menyumbangkan 100 persen keuntungngannya untuk disumbangkan ke Palestina.

Penggalangan dana juga tak dilakukan hanya melalui berjualan. Banyak juga yang membawa kantong-kantong dengan tulisan 'save palestine' dan berteriak meminta sumbangan.

"Untuk saudara kita di sana Mbak," ujar salah satu penjaja kantong infaq bernikab yang ditemui di Monas.

Tak Hanya dari Indonesia

Upaya untuk mengumpulkan dana bantuan ini tak hanya dilakukan oleh warga negara Indonesia saja.

Wartawan juga bertemu dengan salah satu pedagang yang mengaku berasal dari Filipina. Meski begitu dia mengaku bisa sedikit berbahasa Indonesia karena sudah dua tahun menetap di Indonesia.

"Saya Mahasiswa, Bogor, Kuliah saya di Bogor," kata Espyke Jeromee (24) pria yang mengaku berasal dari Filipina.

Dia mengklaim ikut berjualan di aksi 115 ini murni untuk membantu masyarakat Palestina. Meski dirinya bukan muslim, dia bercerita bahwa dia tergerak hatinya setiap kali membaca berita terkait Palestina.

"Saya Nasrani, dan saya begitu sedih membaca setiap berita Palestina," kata dia.

Jeromee memilih berjualan buku-buku muslim dan serban yang dia dapat dari rekan-rekannya sesama mahasiswa di Bogor.

"Saya juga datang dengan kawan dari Bogor," kata dia.

Dengan bahasa Indonesia yang masih terbata-bata Jeromee berteriak menajajakan dagangan kepada setiap orang yang lewat di depannya.

"Ayo ini buku Islam, ini bagus. Saya jual untuk sumbang ke Palestina. Saya ada dua kantong masukan uangnya ke kantong biru, ada tulisan save Palestina. Jangan kantong oranye, itu kantong saya pribadi," teriaknya.