Pertalite di Riau Turun Rp. 350,- / liter, Ini Harganya Sekarang

Jumat, 01 Juni 2018

ILUSTRASI

GILANGNEWS.COM - Jelang lebaran Idul Fitri 1439 Hijriah, masyarakat Riau mendapat kabar gembira terkait harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite.

Pasalnya per tanggal 1 Juni 2018, harga Pertalite di Riau turun. Saat ini harga Pertalite di Provinsi Riau Rp7.800/liter, turun sekitar Rp350 perliter dari harga awal yakni Rp8.150 per liter.

Manager Humas Pertamina Wilayah Sumbagteng Rudi Arrifianto membenarkan hal tersebut. Saat dikonfirmasi Rudi mengatakan saat ini harga Pertalite di Riau memang turun.

"Iya, harga Pertalite Riau turun. Harganya sesuai yang tertera di website pertamina yakni Rp7.800 per liternya," ujar Rudi, Jumat (1/6/2018).

Ia mengatakan, turunnya harga Pertalite ini seiring dengan berlakunya Peraturan Daerah Riau tentang Pajak 5 persen untuk harga Pertalite.

"Dengan diberlakukannya pajak ini, otomatis harga Pertalite turun," ucapnya.

Hal ini tentu disambut gembira oleh masyarakat Riau. Salah satunya dari Rina, warga perumahan Gesya Residence, Panam, Pekanbaru. Ia mengaku sangat senang mendengar kabar turunnya harga Pertalite.

"Akhirnya harga Pertalite di Riau turun. Sebelumnya kan yang saya baca di berita online, harga Pertalite Riau jadi yang termahal di Indonesia. Sekarang turun ya Alhamdulillah," jelasnya.

Namun lain halnya yang disampaikan oleh Indah, warga Panam, Pekanbaru. Ia malah belum tahu jika harga Pertalite turun.

"Saya malah gak tau kalau harga Pertalite turun. Wah, baguslah kalau turun harga. Apalagi ini Ramadan, berkah Ramadan kalilah," ungkapnya. 

Sementara itu Sekretaris Komisi III DPRD Riau, Suhardiman Amby, mengatakan bahwa proses panjang penurunan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bemotor (PBBKB) akhirnya membuahkan hasil. Saat ini pajak tersebut sudah turun dari 10 persen menjadi 5 persen. 

"Kita inginnya ditiadakan saja PBBKB tersebut, tapi karena BBM ini merupakan komoditi politis jadi hanya 5 persen yang disahkan," ujarnya.

Dengan adanya penurunan ini, kata Suhardiman, pengawasannya harus lebih ditingkatkan lagi. Termasuk pada ketersediaan pasokan BBM tersebut agar tidak terjadi kelangkaan. 

"Pembagiannya harus proporsional sesuai kebutuhan. Tidak hanya pertalte, tapi juga BBM jenis lainnya," kata politisi Partai Hanura ini.

Suhardiman juga mengatakan saat ini musim mudik lebaran sudah makin dekat. Artinya permintaan BBM akan melonjak di Riau. Ini juga perlu menjadi perhatian Pemprov dan Pertamina di Riau. Ia menegaskan agar jangan sampai terjadi kelangkaan sehingga membuat antrian di SPBU panjang.

"Jangan juga ada permainan seperti penimbunan minyak jelang permintaan akan meningkat," tambah Suhardiman.

Di samping itu, pengawasan dari sisi pendistribusian juga harus dicermati. Karena harga di Riau saat ini sudah murah, beberapa provinsi tetangga seperti Jambi memiliki harga yang lebih mahal. Untuk itu ia menekankan agar jangan sampai terjadi penggelapan jatah BBM Riau di sana. 

"Termasuk juga BBM kita dibongkar di sana. Hal ini harus diawasi ketat," tutupnya.