Pakai Medsos Ajarkan Cara Merakit Bom, Ini Peran 3 Terduga Teroris yang Dibekuk Densus 88 dan Polda

Ahad, 03 Juni 2018

Anggota bersenjata lengkap tampak berjaga-jaga di sekitar gedung Gelanggang Mahasiswa Fisip Unri, saat tim menggelelah tempat tersebut pasca diamankannya tiga terduga teroris.

GILANGNEWS.COM - Tiga orang terduga teroris yang dibekuk Densus 88 Anti-Teror dan Polda Riau berencana melakukan aksi bom bunuh diri di dua tempat, diantaranya gedung DPRD Riau serta DPR RI. Masing-masing mereka diketahui memiliki peran.

Mereka diantaranya berinisial Z, D dan K. Ketiganya dipastikan berstatus alumni Unri, bukan mahasiswa. Diduga, rencana untuk melakukan 'amaliyah' dengan meledakkan bom di dua tempat itu ditenggarai diotaki oleh Z.

Bahkan Z pula yang diduga mengajarkan bagaimana cara merakit bom. "Dia mengajarkan bagaimana cara merakit bom di Instagram, dan mengajak melaksanakan 'amaliyah', bom bunuh diri," tutur Kapolda Riau Irjen Nandang.

Namun sebelum itu terlaksana, Densus 88 yang diback up Polda Riau berhasil menggagalkan rencana serangan teror itu. "Kita lakukan penggerebekan karena sudah punya data awal yang akurat, terkait siapa, apa dan bagaimana, termasuk akan melakukan apa, itu sudah diketahui," lanjutnya.

Gerak-gerik ketiganya kian inten diawasi bahkan sejak dua minggu belakangan, hingga akhirnya dilakukan penggerebekan pada Sabtu (2/6/2018) siang kemarin. Bahkan, penangkapan sempat akan dilakukan sehari sebelumnya, namun situasi tak memungkinkan, demikian disebut Nandang.

Kata Kapolda Riau, terduga teroris itu meracik bom di gelanggang mahasiswa Fisip Universitas Riau (Unri). Gedung itu pula lah yang turut digeledah, dan tim gabungan menemukan empat bom rakitan yang siap untuk diledakkan.

"Itu (Bom, red) dirakit di sekretariat kelembagaan atau gelanggang mahasiswa yang kita geledah tersebut. Ada empat bom yang siap diledakkan berhasil diamankan dan sudah dijinakkan dan ada delapan serbuk (Peledak) juga ditemukan," lanjutnya.

Tidak cuma itu, Polri turut menyita dua busur panah dengan delapan anak panah dan senapan angin. Sementara Z, D dan K dimintai keterangannya terkait dugaan aksi teror yang rencana akan dilakukan tersebut.