Kapolda Riau Puji Langkah Rektor Unri Pasca Penangkapan Tersangka Teroris

Selasa, 05 Juni 2018

Mahasiswa UNRI bubuhkan tanda tangan di papan deklarasi lawan terorisme.

GILANGNEWS.COM - Kapolda Riau Irjen Pol Nandang memuji langkah cepat pemulihan kampus yang dilakukan Rektor Unri Prof Dr Aras Mulyadi DEA, pasca penangkapan seorang terduga teroris oleh Tim Densus 88 di sebuah bangunan di kampus itu.

Beberapa saat setelah penangkapan tersangka, Sabtu (2/6) Prof Aras berkoordinasi dengan Kapolda menggelar jumpa pers untuk mengklarifikasi peristiwa. Malamnya memerintahkan sekuriti Unri untuk memeriksa semua lokasi rawan keamanan di kampus. Sedangkan Senin paginya, Rektor bersama pimpinan Unri lainnya, staf, dosen dan mahasiswa, mengelar deklarasi yang mengutuk aksi terorisme, paham radikal, dan penyalahgunaan obat-obatan terlarang di kampus terbesar dan tertua di Riau itu. Deklarasi ini dihadiri langsung oleh Kapolda Irjen Nandang.

Menurut Nandang, dia sangat memberikan apresiasi yang tinggi kepada Rektor Unri dan keluarga besar Unri atas digelarnya deklarasi itu. Sebab, telah membantu pihak kepolisian dalam mengantisipasi dan membasmi kejahatan.

“Kami polisi tidak bisa berbuat apa-apa tanpa dukungan kampus dan masyarakat dalam menjaga keamanan, ketertiban dan memerangi kejahatan. Masalah keamanan dan ketertiban masyarakat, adalah tanggung jawab kita bersama. Memerlukan kerjasama kita semua,” katanya yang disambut tepuk tangan ratusan mahasiswa.

Itulah sebabnya, kata Irjen Nandang, begitu Pak Rektor Sabtu malam memberitahu akan ada Deklarasi Melawan Teroris di Unri hari ini, saya spontan bilang bahwa saya akan hadir,” katanya.

Kapolda juga berharap semua mahasiswa dan jajaran Unri tak perlu resah atas peristiwa penangkapan ini, karena sudah ditangani pihak berwajib. “Bapak-bapak, ibu-ibu dan adik-adik mahasiswa, belajar dan beraktivitas saja seperti biasa. Biarlah pihak keamanan yang memprosesnya secara hukum,” ujarnya kebapakan.

Pembacaan dan penandatanganan deklarasi itu dilakukan oleh Rektor, para Wakil Dekan-dekan, Dewan Pengawas BLU Unri dari Jakarta, jajaran pimpinan Unri lainnya, serta perwakilan organisasi mahasiswa. “Bagi kami, untuk aksi terorisme, paham radikal dan Narkoba, hanya ada satu kata: Lawan!,” pekik mereka menggelegar saat membacakan deklarasi. Kapolda, hadirin dan puluhan wartawan, sempat terdiam sejenak mendengarkan deklarasi heroik itu.

Sementara itu menjawab wartawan, Rektor Prof Aras Mulyadi memastikan, semua sistem keamanan kampus sudah makin diperketat, pasca peristiwa penangkapan itu. Peristiwa ini mengagetkan semua pihak, karena tersangka pelaku teroris yang ditangkap adalah alumni Pariwisata Fisip Unri 16 tahun lalu. Yang bersangkutan pun sudah bekerja entah dimana.

Namun, beberapa hari terakhir menyusup ke gelanggang kegiatan mahasiswa Fisip. Para mahasiswa tidak curiga, bahkan bangga, karena yang datang adalah seniornya. “Ternyata yang bersangkutan diduga teroris,” kata Rektor tak habis pikir.

“Untunglah Densus 88 dan Polda Riau cepat menangkap. Kalau tidak, mungkin akan jatuh korban jiwa. Kami berterimakasih Pak Kapolda,” tambahnya dalam jumpa pers usai deklarasi.

Menurut Prof Aras Mulyadi, memang kegiatan mahasiswa, baik terkait kurikuler maupun ekstrakurikuler di kampus, terkadang ada yang sampai tengah malam. Terkadang ada juga yang terpaksa tidur di tempat kegiatan itu, karena takut pulang terlalu larut. Pihak kampus selama ini sudah mengingatkan agar mahasiswa menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan sendiri. “Namun dengan kejadian ini, kami sudah menyiapkan aturan baru, bahwa tak ada lagi yang menginap di kampus. Bahkan kalau ada kegiatan malam hari, pihak sekuriti kampus dan Menwa diminta mengawasi secara ketat.