Kubu Jokowi Pilih Debat di Desa Ketimbang di Kampus

Rabu, 24 Oktober 2018

Raja Juli Antoni. Kubu Jokowi-Ma'ruf mengusulkan agar debat capres digelar di desa ketimbang di kampus seperti yang diusulkan kubu Prabowo-Sandi.

GILANGNEWS.COM - Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Raja Juli Antoni mengusulkan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk memindahkan tempat penyelenggaraan debat Pilpres 2019 dengan suasana baru.

Ia menyarankan agar penyelenggaraan debat dapat dilangsungkan di wilayah pedesaan dengan dihadiri oleh rakyat biasa ketimbang digelar di wilayah perkotaan yang cenderung elitis.

"Saya melihat debat presiden kita selama ini terlalu "kota" dan sangat "elitis". Saya usul ke KPU agar debat diselenggarakan di desa dengan audien rakyat biasa di Papua/Kalimantan/Sulawesi Aceh dan Jawa," kata Antoni dalam keterangan tertulisnya, Selasa (23/10).

Antoni mengatakan penyelenggaraan debat di wilayah pedesaan dilakukan agar visi, misi dan program para pasangan calon presiden dapat menjangkau level akar rumput secara langsung ketimbang di perkotaan.

Ia menyatakan bahwa masyarakat di pedesaan merupakan salah satu kelompok yang secara langsung merasakan dampak kebijakan maupun kebijakan yang dikeluarkan pemerintah.

"Pesertanya juga rakyat biasa yang menikmati dan akan merasakan langsung arti sebuah kebijakan dan keputusan pemerintah," kata dia.

Tak hanya itu, Antoni pun menyatakan mekanisme debat di pedesaan agar masyarakat di desa-desa dapat berpartisipasi aktif dan mengevaluasi langsung visi dan misi calon pemimpinnya.

"Bukan para elit yang sering kali mengatasnamakan mereka, tanpa mengetahui apa yang sebenarnya mereka rasakan, pikirkan dan kerjakan tiap harinya," kata dia.

Meski begitu, Antoni menyerahkan usulan tersebut kepada KPU sebagai pihak yang berwenang memutuskannya.

Ia menegaskan bahwa Jokowi dan Ma'ruf Amin menyetujui dan tak memperoalkan untuk melaksanakan debat dimanapun dan format apapun.

"Yang paling penting tujuan debat itu tercapai yaitu ketika rakyat mengetahui kualitas dan rekam jejak pemimpin yang akan mereka pilih," kata dia.

Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak, sebelumnya mengusulkan debat akan lebih efektif bila diselenggarakan di universitas-universitas terpilih alih-alih di hotel berbintang yang justru akan menelan biaya cukup besar.

"Kami mengusulkan pada KPU agar debat digelar di kampus daripada di hotel, itu lebih efektif," kata Dahnil melalui pesan singkat kepada salah satu media, Minggu (21/10).