Keperkasaan Rupiah Masih Jadi Penopang IHSG

Kamis, 08 November 2018

Penguatan nilai tukar rupiah dinilai akan menjadi penggerak utama Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini, Kamis (8/11).

GILANGNEWS.COM - Penguatan nilai tukar rupiah dinilai akan menjadi penggerak utama Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini, Kamis (8/11). Rupiah pada pagi ini terus menunjukkan keperkasaannya di level Rp14.594 per dolar Amerika Serikat (AS).

"Penguatan nilai tukar rupiah akan menjadi penopang IHSG," kata Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan dalam risetnya.

Sejak akhir pekan lalu rupiah terpantau mulai kembali ke area Rp14.000 per dolar AS. Secara bertahap, mata uang nasional menguat terus-menerus tanpa sekalipun tunduk kepada dolar AS.

Namun, pelaku pasar rupanya juga masih menanti keputusan bank sentral AS, The Fed, terkait suku bunga acuan. Seperti diketahui, The Fed diramalkan masih menaikkan satu kali lagi suku bunga acuannya pada akhir tahun ini. Saat ini, suku bunga acuan berada di level 2-2,5 persen.

Sayangnya, bila dilihat secara teknikal indeks justru cenderung terkoreksi. Menurut Dennies, IHSG berpeluang berbalik arah ke level support 5.869-5.904 dan resistance 5.981-5.960.

Senada, Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi melihat IHSG bakal terkoreksi secara teknikal. Hal ini karena indeks sudah masuk dalam area jenuh, sehingga terdapat potensi aksi jual.

"Diperkirakan IHSG akan kembali bergerak terkonsolidasi cenderung menekan dengan rentang pergerakan 5.875-5.960," papar Lanjar.

Kemarin, IHSG ditutup menguat 0,26 persen atau 15,95 poin ke level 5.939. Lagi-lagi pelaku pasar asing mencatatkan beli bersih (net buy) di all market sebesar Rp738,04 miliar.

Sementara itu, bursa saham Wall Street menguat signifikan tadi malam. Dow Jones naik 2,13 persen, S&P500 naik 2,12 persen, dan Nasdaq Composite naik 2,64 persen.