Antisipasi Data Ekonomi Global, Rupiah Melemah Pagi Ini

Rabu, 10 Juli 2019

Ilustrasi.

GILANGNEWS.COM - Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.148 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pasar spot Rabu (10/7) pagi. Angka itu melemah 0,13 persen dibanding penutupan Senin (8/7) yakni Rp14.130 per dolar AS.

Pagi hari ini, sebagian besar mata uang utama Asia melemah terhadap dolar AS. Ringgit Malaysia melemah 0,01 persen, dolar Singapura melemah 0,03 persen, baht Thailand melemah 0,04 persen, dan peso Filipina melemah 0,04 persen.

Kemudian, dolar Hong Kong melemah 0,04 persen dam yen Jepamg melemah 0,11 persen. Di sisi lain, won Korea Selatan tidak bergerak melawan dolar AS.

Sementara itu, mata uang negara maju juga melemah terhadap dolar AS. Dolar Australia melemah 0,03 persen, euro melemah 0,04 persen, dan poundsterling Inggris melemah 0,06 persen.

Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan hari ini rupiah melemah seiring penantian pelaku pasar terhadap testimoni Gubernur The Fed Jerome Powell di hadapan kongres malam ini. Hal tersebut bisa menjadi kunci arah kebijakan moneter AS ke depan.

Namun, salah satu pejabat Fed asal Philadelphia Patrick Harker mengatakan bahwa pemangkasan suku bunga AS mungkin tidak diperlukan karena ekonomi AS yang masih kuat.

Dengan demikian, masih ada potensi rupiah melemah di hari ini. "Dolar AS akan bergerak naik dengan kisaran Rp14.100 hingga Rp14.180 per dolar AS," jelas Ariston, Rabu (10/7).

Tak hanya testimoni Powell, Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan pelaku pasar juga mengantisipasi pengumuman pertumbuhan ekonomi Inggris dan output industri AS esok nanti. Di sisi lain, Bank of England juga akan merilis laporan keuangannya pada Kamis.

Namun demikian, masih belum ada penopang dari sisi domestik mengingat Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) bulan Juni sebesar 126,4 atau turun 1,8 poin dari bulan sebelumnya. Sementara BI juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal II melandai.

"Dalam transaksi hari ini, rupiah juga masih akan melemah disebabkan data eksternal dan internal yang lambat. Range untuk hari ini ada di Rp14.080 hingga Rp14.200 per dolar AS," tutur dia.