Begal Payudara Beraksi Lagi di Yogya, Kali Ini Dilakukan Pak Guru

Rabu, 17 Juli 2019

SP, begal payudara dari Yogya.

GILANGNEWS.COM - Seorang guru honorer mata pelajaran olahraga salah satu SD di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berinisial SP (37) harus berurusan dengan polisi. Lantaran SP terbukti melakukan tindak pidana asusila terhadap turis asing di Kampung Prawirotaman, Yogyakarta, belum lama ini.

Tercatat ada dua turis asing asal Australia dan Belanda yang sudah menjadi korban. Mereka yang kebetulan sedang berjalan kaki di Gang Batik Kampung Prawirotaman, Brotokusuman, Mergangsan, Kota Yogyakarta masing-masing dikerjai tersangka pada 13 dan 29 Juni 2019.

Kapolsek Mergangsan, Kompol Tri Wiratmo, menuturkan penangkapan SP bermula dari pengaduan korban dan warga Kampung Prawirotaman. Warga resah karena sudah dua kali turis asing yang melintas di area kampung payudaranya diremas oleh orang tak dikenal.

"Ini adalah tindak lanjut pengaduan warga negara asing, yaitu warga negara Australia dan warga negara Belanda yang pada saat itu memang berlibur di wilayah kita, di wilayah Yogya. Kebetulan (korban) nginep di wilayah Prawirotaman," ujarnya, Selasa (16/7) kemarin.

Tersangka SP, kata Kompol Tri, selalu mengendarai sepeda motor Yamaha NMAX ketika beraksi. Modusnya si tersangka terlebih dahulu mencari korban. Ketika menjumpai turis asing berjalan kaki seorang diri, SP dengan cepat melakukan aksi cabulnya lalu pergi.

"Modusnya tersangka nongkrong dulu, mengamati sasaran. Pada saat sasaran berjalan sendiri didekati, langsung dipegang (payudara korban). Dia naik sepeda motor yang saat ini sepeda motornya sudah kita sita atau sudah kita amankan," tuturnya.

Guru asal Seyegan, Kabupaten Sleman itu berhasil diamankan pada Senin (15/7). Tertangkapnya SP, lanjut Kompol Tri, tak lepas dari peran serta warga Kampung Prawirotaman. SP diamankan oleh warga karena gerak-geriknya dianggap mencurigakan.

"Jadi kemarin ada orang yang mencurigakan yang nongkrong, wira-wiri di sekitaran Prawirotaman terus diamankan oleh masyarakat bersama-sama kita dari kepolisian. Kita amankan dan kita introgasi. terus kita data," ungkapnya.

"Kita cocokkan dengan kejadian-kejadian (tindak asusila dengan korban bule) pada awal Bulan Juni. Ternyata yang bersangkutan memang diduga sebagai pelaku dari tindak pidana pelanggaran kesusilaan," sambung Kompol Tri.

Kompol Tri mengatakan, tersangka SP kepada penyidik mengakui seluruh perbuatannya. Kini penyidik telah mengamankan beberapa barang bukti yang dipakai SP untuk beraksi, seperti sepeda motor Yamaha NMAX, helm abu-abu dan jaket warna hitam.

"Untuk motifnya sendiri menurut keterangan dari tersangka adalah iseng, tertarik melihat orang asing yang berjalan sendiri, terus iseng dipegang barang sensitifnya itu (payudara korban). Pengakuan dari tersangka baru melakukan dua kali ini," tutur Kompol Tri.

Kini tersangka SP masih ditahan di Mapolsek Mergangsan Kota Yogyakarta. Pria beristri dan beranak satu itu terancam hukuman dua tahun delapan bulan penjara. "Nanti dikenakan Pasal 281 (KUHP) dengan ancaman dua tahun delapan bulan," sebutnya.

Sementara tersangka SP kepada wartawan mengaku memiliki ketertarikan dengan turis mancanegara. Namun ia berdalih perbuatannya hanya karena iseng dan khilaf belaka.

"Karena rata-rata orang asing itu kan cantik. Biasanya kan (berpakaian) terbuka, tapi nggak ada unsur nafsu. Ya hanya sekedar iseng dan khilaf," kata tersangka SP sambil menundukkan kepalanya.

Tersangka SP mengaku menyesali perbuatannya. Dia juga berencana mengundurkan diri dari SD tempatnya mengajar. "Sementara belum ini, tapi kemungkinannya nanti mengajukan resign (pengunduran diri)," tutupnya.

Aksi pelecehan dengan meremas payudara turis asing bukan hanya kali ini saja terjadi di Yogya. Tahun lalu kasus serupa juga terjadi di lokasi yang tak jauh dari kejadian sekarang. Saat itu seorang turis bule menjadi korban begal payudara di kawasan kampung wisata Prawirotaman, Kota Yogya.

Bule itu mendapatkan perlakuan pelecehan seksual ketika berjalan kaki bersama seorang temannya sesama bule di Gang Batik Gringsing, Jalan Prawirotaman 1, Brontokusuman, Kecamatan Mergangsan. Dari rekaman CCTV sebuah hostel, pelaku seorang pria mengendarai sepeda motor. Hingga kini identitas pelaku masih misterius.