Saldo Rp2 M Disangka Hilang, Nasabah Mandiri Sempat Pingsan

Sabtu, 20 Juli 2019

Ilustrasi nasabah Bank Mandiri. Pada Sabtu (20/7) pagi sempat terjadi kepanikan karena terjadi perubahan saldo pada 10 persen nasabah Bank Mandiri.

GILANGNEWS.COM - Kepanikan akibat perubahan nilai saldo melanda sebagian nasabah Bank Mandiri pada Sabtu (20/7) pagi di seluruh Indonesia. Kantor-kantor cabang bank BUMN itu pun ramai diserbu oleh nasabah yang menanyakan nasib dana yang disimpan mereka.

Hal serupa juga terjadi di Bank Mandiri KC Sam Ratulangi. Bahkan salah satu nasabah yang memiliki saldo tabungan sekitar Rp2 miliar sempat syok dan pingsan akibat saldo dalam rekeningnya menjadi Rp0.

"Tapi kami sudah tenangkan. Ini hanya masalah sistem. Merata di seluruh Indonesia. Kalau sistem sudah kembali normal isi saldo yang berkurang akan kembali,"kata staf Bank Mandiri KC Sam Ratulangi I Made Eko Purnawa.

Sementara itu, hingga siang hari di Palu ratusan warga pun berbondong-bondong mendatangi kantor-kantor cabang untuk mengecek saldo rekening yang tiba-tiba berkurang dan bertambah.

"Sudah ada 200-an nasabah yang datang komplain dan mempertanyakan kenapa saldo mereka tiba-tiba berkurang dan bertambah," kata staf Bank Mandiri Kantor Cabang (KC) Imam Bonjol, Paulus Gede Suarma, pada Sabtu siang.

Ia mengatakan sejak pagi ratusan nasabah sudah memadati Bank Mandiri untuk protes maupun mengecek isi saldo rekening secara manual sebab pengecekan melalui ATM maupun Mandiri Mobile Banking tidak bisa dilakukan.

"Kita sudah berusaha menenangkan nasabah agar tidak panik dan memberi waktu 1x24 jam. Jika masih ada nasabah yang saldo tabungannya berkurang dan tidak kembali dapat datang Senin pekan depan. Tapi kami jamin aman,"ujarnya.

Seorang nasabah di Palu, Mahmudin, juga mengaku sangat khawatir setelah menyetor tunai Rp80 juta ke rekening miliknya.

"Barusan saya setor tunai. Pas lihat berita, saya mau cek kembali, ternyata sudah tidak bisa cek saldo rekening," katanya.

Pada pukul 11 siang, Bank Mandiri pusat telah menggelar konferensi pers untuk menjelaskan duduk perkara perubahan saldo pada rekening nasabah.

Bank Mandiri menyebut kerusakan layanan bukan terjadi karena fraud atau penipuan, tapi pada bagian sistem teknologi informasi (IT).

"Terdapat 10 persen kekeliruan (dari jumlah nasabah). Ini eror di IT waktu akhir hari di-back-up," kata Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas di Jakarta.

Mandiri menegaskan bahwa mereka mengetahui seluruh saldo asli nasabah pada dan saat ini sedang memproses pemeriksaan ganda (cek and double check) untuk mengembalikan saldo ke posisi semula.

Pada Sabtu sore, aplikasi mobile banking Mandiri yang sempat eror sudah bisa digunakan, sementara mesin Anjungan Tunai Mandiri di Jakarta terpantau belum bisa dipakai untuk memeriksa saldo.