FBI dan Kepolisian Texas Buka Investigasi Penembakan El Paso

Ahad, 04 Agustus 2019

Penembakan di El Paso, Texas

GILANGNEWS.COM - FBI melakukan proses investigasi tindakan terorisme domestik ke untuk kasus penembakan massal di El Paso, Texas. Dalam kasus ini FBI akan bekerjasama dengan otoritas investigasi setempat dan dipimpin oleh otoritas Texas.

Namun tambahan bantuan dari kantor lain di kawasan terdekat dari Texas akan bersiaga untuk membantu jika diminta.

Mengutip media, untuk menjalankan tugasnya FBI meminta warga setempat yang menjadi saksi mata untuk memberikan foto dan video terkait kejadian penembakan tersebut. FBI meminta foto dan video yang tak diedit untuk dilakukan penyelidikan.

Menurut otoritas setempat, penembakan yang terjadi di pusat perbelanjaan Walmart El Paso ini menewaskan 20 orang dan melukai lebih dari 24 orang.

"Nyawa diambil dari orang-orang yang bersama kita hari ini," kata Gubernur Texas Greg Abbott saat konferensi pers di dekat Walmart.

Beberapa di antaranya disebut sebagai warga Meksiko.

Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador dalam akun twitternya mengungkapkan bahwa setidaknya ada tiga orang Meksiko yang terbunuh. Lopez mengaku syok dengan kejadian yang dianggap polisi sebagai kasus kebencian ini. Sedangkan Menteri Luar Negeri Meksiko Marcelo Ebrard menambahkan ada enam warga Meksiko yang mengalami luka-luka.

Dikutip dari media, Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam cuitan di Twitternya mengungkapkan bahwa penembakan El Paso ini merupakan sebuah tindakan yang mengerikan dan juga pengecut.

"Penembakan hari ini di El Paso, Texas, tidak hanya tragis, itu adalah tindakan pengecut," cuit Trump.

"Saya mendukung semua orang di negara ini untuk mengutuk tindakan penuh kebencian yang terjadi hari ini. Tak ada alasan atau pengecualian yang akan membenarkan pembunuhan orang tak bersalah."