Legislator

Pimpinan DPRD Meradang, Tiga Kabag Keluar Kota Saat Orientasi , Sekko Siapkan Sanksi

Dari kiri : Kabag Umum Dedi, Kabag Persidangan Rizal Karim, Kabag Keuangan Sunarto dan Kabag Protokol Yunan

GILANGNEWS.COM - Orientasi 45 anggota DPRD Pekanbaru, berjalan sukses hingga hari terakhir, Jumat petang (11/10) di Hotel Grand Elit Pekanbaru. Meski sukses, beberapa legislator melihat sisi lainnya yakni, pejabat eselon III (Kabag) yang semestinya bertanggung jawab atas kegiatan tersebut, dinilai lepas tanggung jawab.

Padahal idealnya mereka harus hadir sejak awal pelaksanaan Orientasi Anggota DPRD Rabu pagi (9/10) hingga selesai. Namun yang terjadi, 3 Kabag di Sekretariat DPRD Pekanbaru itu, uring-uringan dan memilih dinas ke luar kota.

Berdasarkan informasi yang dirangkum di lapangan, 3 Kabag di Sekretariat DPRD Pekanbaru yakni Kabag Risalah Persidangan Rizal Karim dan Kabag Protokol Yunan dinas ke Jakarta sejak Rabu (9/10). Sedangkan Kabag Keuangan Sunarto dinas ke Batam, Kepri. Ketiganya dinas keluar kota hingga Sabtu (12/10). Sementara Kabag Umum Dedi Damhudi berada di Pekanbaru, namun hanya di saat penutupan acara baru hadir di acara Orientasi.

Kondisi ini membuat meradang Wakil Ketua DPRD Pekanbaru T Azwendi Fajri. Politisi senior Demokrat ini, serta beberapa anggota DPRD lainnya, memilih keluar saat acara penutupan Orientasi Anggota DPRD Pekanbaru Jumat petang, yang dihadiri Sekko Pekanbaru M Noer MBS.

"Itu Kabag Umum (Dedi Damhudi) kok baru datang, dari kemarin ke mana aja dia pak Sekko", ujar Azwendi sambil keluar dari ruangan  dan diikuti oleh beberapa anggota DPRD lainnya. 

Pada kegiatan orientasi ini, harusnya para Kabag hadir sejak awal hingga akhir acara, sebagai bentuk tanggung jawab mereka dengan jabatannya. Apalagi kegiatan ini merupakan kegiatan perdana sejak Anggota DPRD Pekanbaru periode 2019-2024 dilantik 6 September lalu.

"Urusannya apa mereka ke sana (keluar kota). Harusnya seorang Kabag itu me
mendampingi anggota dewan yang sedang berkegiatan ini. Sikap kita tadi keluar dari ruangan, supaya Sekko selaku pimpinan tertinggi di ASN Pemko, tahu apa kerja anggotanya di DPRD ini. Karena kalau dibiarkan berlama lama, kita khawatir nantinya sinergitas antara DPRD dan Pemko akan rusak," sebutnya. 

Sangat ironis kegiatan Orientasi Anggota DPRD ini hanya diurusi PPTK Kegiatan Harry Pratama, beberapa ASN dan THL saja. Padahal anggota DPRD perlu koordinasi dengan para Kabag ini, agar orientasi berjalan on the track. "Jadi pejabat di DPRD nya mana. Tidak nampak batang hidungnya. Sangat memalukan," tegasnya lagi.

"Yang paling saya kesalkan, Kabag Umum, sudah tiga hari saya di sini dia tidak pernah hadir. Tapi saat penutupan karena dihadiri Sekko, dia muncul seperti pahlawan. Apa namanya ini, saya minta kepada Sekko untuk menggantinya. Orang seperti ini tak layak menjabat,. Bisa rusak," katanya tegas.

Terkait persoalan ini, dia meminta agar Sekko M Noer MBS untuk mengevaluasi seluruh pejabat eselon di DPRD Pekanbaru. Dari masalah dan track record yang ada, lebih baik mereka ditarik dari DPRD. Sebab, 5 tahun ke depan para anggota DPRD butuh pejabat yang bisa bekerjasama dan profesional.

Menanggapi hal ikhwal ini, Sekko Pekanbaru M Noer MBS mengaku terkejut. Dia berjanji akan meminta penjelasan kepada Plt Sekwan Zulfahmi Adrian. Jika memang benar adanya, maka kita akan beri sanksi teguranan. 

Apalagi Kabag yang keluar kota di saat anggota DPRD Pekanbaru melakukan orientasi. Sehingga apa yang diinginkan oleh anggota DPRD dapat kita akomodir dengan baik.

"Memang betul, harusnya Kabag ini keluar kota mendampingi anggota DPRD. Sekarang seluruh anggota DPRD berada di Pekanbaru, terus apa yang dilakukan para Kabag keluar kota. Pasti masalah ini kita tanyakan kepada Sekwan," janji Sekko.

Untuk Sekwan Zulfahmi Adrian sendiri, M Noer menyampaikan bahwa sudah memiliki izin resmi dari Pemko untuk keluar kota."Pak Sekwan memang sudah memiliki izin resmi keluar kota, dan saya tahu itu. Tidak masalah untuk Pak Sekwan," aku M Noer. **


Tulis Komentar