Saat kunjungan tersebut, seorang pedagang bernama Beni, langsung curhat ke anggota dewan. "Dulu kunjungan masyarakat yang berbelanja ke pasar bawah ini ramai, dan akhir-akhir ini menurun drastis," kata Beni.

Dan penyebab lain yang membuat pasar bawah ini terjadi penurunan, tambahnya, karena kondisi ekonomi lima tahun terakhir menurun, ditambah dengan  kondisi bencana asap yang terjadi saat ini menambah kunjungan semakin turun.

"Kami berharap pemerintah bisa mencari solusi atas persoalan ini," harap Beni.

Hal yang sama juga disampaikan Pengelola Pasar Bawah Veladhio Pranajaya. Pihaknya mengharapkan, agar tingkat kunjungan masyarakat ke pasar yang dulu menjadi primadona untuk barang-barang branded luar negeri, bisa seperti dulu lagi.

Dari kunjungan anggota dewan ini, terlihat memang kurang ramai, baik yang di lantai satu maupun lantai dua. Penjual barang-barang di situ banyak nyantai dari pada melayani pembeli. Apalagi yang di lantai tiga, kondisinya tidak terawat.

 Veladhio Pranajaya menyebutkan, sejak awal berdiri dengan sistem BOT, menjelaskan, bahwa semakin sepinya pasar wisata ini dikarenakan semakin berkurangnya barang impor di sana.

"Dulu kan dikenal barang bermerk, namun sekarang sudah sangat jarang pedagang menjual barang bermerk, kebanyakan sudah dari Jakarta," terangnya.*

 

2. Anggota DPRD Pekanbaru Doni Saputra (kanan), bersama anggota dewan lainnya serta pedagang saat menyusuri lantai I Pasar Bawah Pekanbaru, saat Kunlap, Rabu siang (11/9/2019).

3. Pengelola Pasar Bawah Pekanbaru Veladhio Pranajaya (tiga dari kiri), tampak mendampingi anggota DPRD Pekanbaru, saat bertemu pedagang, di sela-sela kunjungan ke pasar tersebut.

4. Anggota DPRD Pekanbaru saat menaiki eskalator Pasar Bawah menuju lantai I, dalam kunjungan lapangan, Rabu siang (11/9/2019).

5. Anggota DPRD Pekanbaru juga melihat lantai II jualan pedagang Pasar Bawah, yang sepi pembeli, saat Kunlap Rabu siang (11/9/2019). *

Sumber : GN 1 /  Editor : ZULFIKRI