Riau

Lahannya Dihargai Rp18 Ribu Permeter, Perempuan Ini Menangis Minta Bantu Jokowi

GILANGNEWS.COM - Sebuah video seorang perempuan menangis karena lahannya dihargai murah, beredar dan viral di media sosial. Lahan miliknya terkena dampak pembangunan Tol Pekanbaru-Dumai namun tidak diganti rugi dengan wajar.

Video itu disebar akun instagram @ota_lapau. Dalam video itu ibu paruh baya menangis sembari meminta pertolongan Presiden Joko Widodo terkait ganti rugi lahan yang dibayar hanya seharga Rp18.000 permeternya.

"Kejadian ini berlokasi di daerah Kandis Kabupaten Siak Provinsi Riau. Dalam video yang berdurasi sekitar 3 menit tersebut terlihat seorang ibu menangis bercampur kesal sekaligus meminta tolong kepada Presiden RI Jokowi. Karena merasa pemerintah sudah semena-mena terhadapnya perihal pembayaran ganti rugi lahan sawitnya yang seluas 5 hektare cuma dihargai Rp18.000 permeternya," tulis pemilik akun tersebut dalam captionnya.

"Tolong berikan saya solusi bapak Jokowi, karena sesuai dengan janji bapak Jokowi bahwa tidak ada ganti rugi, tetapi ganti untung. Saya tahu kalau bapak Jokowi itu orang baik, dan tidak seperti mereka-mereka yang dibawah ini, saya hanya dikasih janji palsu," ucap ibu dalam video tersebut sambil menangis.

"Harapan saya tolong bantu saya bapak Jokowi, saya tidak tahu mau berbuat apa lagi. Maka dari itu, saya memohon semoga berita ini sampai kepada bapak Jokowi," harapnya.

Terlihat di dalam video tersebut beberapa aparat kepolisian berdiri tepat di belakangnya Ibu tersebut.

Dirinya menyebutkan bahwa tanah miliknya sudah memiliki sertifikat. Namun tanah seluas 5 hektare itu hanya dihargai Rp18.000 permeternya.

"Saya sudah bilang bahwa saya tidak akan menuntut banyak, apa yang sudah diputuskan oleh pengadilan negeri Siak tolong berikan hak saya, itu saja. Tetapi semuanya pembohong," jelasnya.

Ibu tersebut menyebutkan bahwa tanah tersebut milik dari Suwitno Lumban, yang berada di area Pasar Minggu Kecamatan Kandis. Dalam video juga terlihat alat berat tengah menumbangkan pohon sawit miliknya.

Dirinya juga menyebutkan bahwa harga tempe ataupun bakso lebih mahal ketimbang harga tanah miliknya.

"Lebih mahal harga tempe, lebih mahal harga bakso dibandingkan harga tanah di Kandis Kabupaten Siak ini," ungkap ibu itu kesal.

"Dan saya sudah melakukan segala upaya, masyarakat tidak pernah diajak mufakat, pihak-pihak mereka langsung saja menentukan harga tanah ibu sekian, bila tidak setuju ajukan ke pengadilan," tukasnya

Sampai siang ini postingan tersebut sudah mendapatkan like sebanyak 16.678 dan sudah dikomentari sebanyak 1.072.


Tulis Komentar