Riau

Kritik Pemkab Rohul, Achmad: Kepala Daerah Harus Paham Akar Resam Daerah

Achmad.

GILANGNEWS.COM - Anggota DPR RI Achmad, menyampaikan kritikan pedas kepada Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu yang dinilainya tak serius dalam mengelola Masjid Agung Islamic Center (MAMIC) yang telah menjadi ikon Rokan Hulu.

Menurut Achmad, karut-marut pengelolaan Masjid Agung Islamic Center Rohul bukan karena anggaran terbatas melainkan karena tidak adanya kemauan pimpinan.

“Kritikan ini saya utarakan karena saya sayang sama negeri ini. Kritikan ini bukan menghujat dan memfitnah karena saya pernah menjadi bupati di sini. Sebenarnya kalau betul-betul dikelola dengan baik, masjid ini kondisinya tidak seperti sekarang,” cakap Achmad, Rabu (8/1/2020) kepada wartawan.

Diakui Achmad, tugas seorang kepala daerah, memang bukan hanya mengurus Islamic Center. Tetapi tugas kepala daerah itu mengelola seluruh isi alam Rokan Hulu, termasuk Masjid Agung Islamic Center yang merupakan aset daerah dan sudah menjadi kebanggaan masyarakat Rokan Hulu.

“Filosofi pemerintah daerah itu harus dipahami seorang kepala daerah sehingga tidak sembarang bercakap. Islamic center adalah ikon dan land mark, bukan hanya dari Rokan Hulu tapi Riau, bahkan Nasional pun mengakui masjid ini masjid terbaik nasional tahun 2015,” ujarnya.

Dengan predikat Masjid Agung Islamic Center sebagai Masjid terbaik Nasional 2015 sebenarnya bisa dijadikan pintu masuk oleh Pemkab Rohul meraih dana APBN untuk masjid ini. Namun Achmad menilai, Pemerintah Daerah tidak punya keseriusan akan hal itu.

“Kalau pemda memang sekarang tidak mampu, minta bantuan ke pusat kita di DPR siap menjembatani, sehingga kita harapkan Islamic Center tetap menjadi ikon kita,” ujarnya.

Menurutnya, Masjid Agung Islamic Center jangan dilihat dari fisiknya namun harus dilihat dari fungsi dan niat pembangunanya yang bertujuan untuk membangun peradaban dan karakter masyarakat Rokan Hulu.

“Indonesia Raya ini bangun jiwanya dulu, baru badannya. Jangan bangga bangun jalan sekian ratus kilometer, sudah bangun jembatan, itu betul tugas seorang kepala daerah. Tapi jangan hanya bangga dengan fisik tapi karakter juga harus dibangun,” tutur mantan Bupati Rohul dua periode itu.

Menurut Achmad, seorang pemimpin itu harus punya rasa memiliki daerah, memiliki resam adat istiadat daerah sehingga bertanggung jawab dan siap mewakafkan dirinya untuk rakyat di sini.

“Urusan Rokan Hulu tak akan selesai dengan menari ke sana kemari, joget sana sini. Itu boleh tapi jangan itu yang ditonjolkan. Itu bukan budaya Rohul, negeri ini bukan negeri joget, ini negeri religius. Makanya seorang kepala daerah harus paham akar resam daerah, harus paham dengan adat istiadat, sehingga tidak salah tingkah,” katanya.

Achmad menegaskan, kritikannya bukan bertujuan menghujat karena akan dekatnya momen pilkada Rohul melainkan sebagai bukti cinta dan peduli terhadap negeri ini.

“Saya sudah berapa kali sampaikan ke bupati, tolong perhatikan Masjid Islamic, ke sekda juga sudah saya sampaikan tolong benahi, tapi sampai hanya di situ tak diperhatikan. Saya undang kepala dinas tak boleh, padahal saya ini wakil rakyat, saya berutang budi pada rakyat dan saya peduli dengan Negeri ini,” pungkasnya.


Tulis Komentar