Legislator

Hand Sanitizer Palsu Marak di Pasaran, Dewan Minta BPPOM Turun Kelapangan

Ketua Fraksi Demokrat DPRD Pekanbaru Aidil Amri

PEKANBARU - Ketua Fraksi Demokrat DPRD Kota Pekanbaru Aidil Amri, meminta dengan tegas supaya Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPPOM) Pekanbaru untuk turun ke apotik atau toko obat atau toko yang menjual hand sanitizer. 

Pasalnya, banyak warga masyarakat yang mengeluhkan soal hand sanitizer ini. Tidak jelas mana yang layak untuk digunakan dalam upaya pencegahan dan antisipasi penyebaran covid-19 untuk cuci tangannya dan mana yang tidak layak untuk dijual.

"Harus dijelaskan hal ini, mana hand sanitizer yang layak di perjualbelikan, dan mana yang tidak. Maka kita minta Badan POM untuk sidak," kata Aidil Amri, Rabu (1/3).

Disampaikan politisi Demokrat ini, warga selama ini merasa dirugikan, dan merasa dikelabui dari produk yang dijual bebas ditengah barang ini sangat dibutuhkan untuk pencegahan.

"Selamatkan konsumen/masyarakat dalam masalah ini, Badan POM harus turun dan bertindaklah, lakukan sosialisasi," tegas Aidil.

Disampaikan anggota Komisi I, yang terjadi sekarang disinyalir ada oknum yang mencari keuntungan pribadi. "Maka ini harus dibuktikan dulu oleh yang punya kewenangan menentukannya, mana yang layak diperjualbelikan dan mana yang tidak. Jangan pula nanti malah dapat merusak kulit," sarannya lagi.

Disaat sekarang ini, masyarakat sulit mendapatkannya, tidak hanya hand sanitizer, akan tetapi masker pun menghilangkan dari pasar. Ini dimintanya segera dipenuhi dan harus menjadi tanggung jawab pemerintah.

"Saya juga menyarankan untuk cuci tangan dianjurkan menggunakan sabun di air yang mengalir sebagai pengganti hand sanitizer itu," katanya lagi.

Apalagi, disampaikan Aidil, masa tanggap darurat Covid-19 diperpanjang. Otomatis harus disupport oleh pemerintah untuk Alat Pelindung Diri (APD) nya. "Artinya, jangan keras di social distancing saja," tuturnya.

Selain itu, Pemerintah juga harus dapat mengontrol harga APD yang dijual ini, masker dan juga hand sanitizer. "Harga nya dikeluhkan masyarakat, mahal dan diluar kewajaran," pintanya.


Tulis Komentar