Nasional

Heboh, Emak-emak Pemudik dari Jakarta Ngomel Saat Didata Petugas Solo

Tangkapan layar video emak-emak di Solo ngomel karena didata untuk karantina.

GILANGNEWS.COM - Seorang emak-emak warga Kelurahan Sondakan, Kecamatan Laweyan, Solo yang baru pulang dari Jakarta bikin heboh karena ngomel-ngomel saat didata petugas. Padahal sesuai prosedur, orang yang baru datang dari zona merah COVID-19 harus melakukan karantina mandiri.

Dalam video yang diterima wartawan, emak-emak berdaster batik itu mengatakan pendataan itu adalah hal yang dibesar-besarkan. Meski sudah didatangi petugas RT setempat, TNI, kepolisian dan Linmas, ibu itu tetap tidak mau didata.

"Ini terlalu dibesar-besarkan," kata ibu itu menjawab petugas yang ingin mendata, Minggu (5/4/2020).

Emak-emak itu lalu membandingkan pendataan yang dia terima dengan warga lain yang masih lalu-lalang di depan rumahnya. Dia merasa dirinya bukan pengedar narkotika yang wajib dipantau.

"Sangat keterlaluan, kecuali saya pengedar narkoba. Resek, malah lebih resek dari Jakarta, nggak ada sopan santunnya. Saya nggak suka!," cetus emak-emak itu.

"Kayak nggak tahu aja orang saya tinggal di sini lebih lama. Saya menikah tahun 93, terlalu dibesar-besarkan," tegasnya.

Dalam video itu juga terlihat ada petugas TNI, Satpol PP, dan beberapa petugas yang melakukan pendataan. Saat dijelaskan ini hanya petugas, ibu itu masih bersikukuh alias ngotot pendataannya keterlaluan.

"Saya stay home, 1X24 jam ada, emang saya keluyuran? Resek ah. Udah cukup!," kata emak-emak itu sambil berlalu masuk ke rumahnya.

Dimintai konfirmasi Lurah Sondakan, Prasetyo Utomo membenarkan peristiwa itu. Prasetyo menyebut emak-emak itu tiba di Solo pada 28 Maret 2020. Petugas yang mendapatkan informasi dari warga setempat lalu melakukan pendataan pada 30 Maret 2020.

"Itu kami datang untuk mendata," kata Prasetyo kepada wartawan, Minggu (5/4/2020).

Namun Prasetyo mengatakan masalah tersebut sudah diselesaikan. Ibu tersebut telah bersedia didata dan menyatakan sanggup melakukan karantina mandiri selama 14 hari.

"Tadi sudah klir, hanya kesalahpahaman. Dia bersedia dikarantina mandiri," jelasnya.


Tulis Komentar