Pekanbaru

Begini Cara Warga Perum Cendana Mengatasi Sampah

DR H Firdaus ST MT, setiap saat selalu menganjurkan warga agar bergotong royong untuk menjaga lingkungan

GILANGNEWS.COM- Setiap Kamis malam, adalah jadwal Bakri untuk mengikuti wiridan RT 04 RW 12, Kelurahan Tangkerang Timur, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru. Istrinya sangat hafal kebiasaan Bakri, makan malam setelah pukul 20.30 Wib.

Tapi malam itu, Bakri sengaja pulang ke rumah dulu. Istrinya kaget, tapi tak lama. Sebab Bakri hanya mengambil sebuah buku kecil, yang berisi catatan pembayaran sampah warga setiap bulannya.

Sesampai di rumah tempat dimana wiridan akan berlangsung, wiridan belum dimulai, tapi Pak RT, Pak RW dan tokoh masyarakat lainnya di RT 04 sudah hadir, hidangan berupa secangkir kopi dan makanan ringan sudah disediakan oleh yang empunya rumah.

Canda tawa membuat suasana rumah menjadi ramai, selalu begitu, dan tempatnyapun digilir setiap minggunya, dari rumah yang satu ke rumah lainnya. Tuan rumah sama sekali tak boleh merasa dibebani, semua keperluan termasuk hidangan adalah hasil iuran bersama.

Bakri mengambil posisi duduk di sebelah pak RT dan Pak Imam.

Agak hening seketika, ketika Ketua Pemuda menyampaikan salam tanda kegiatan akan segera dimulai. Semua fokus pada wiridan.

Setelah selesai, Pak RT langsung mengambilalih. Pak RT bilang akan menyampaikan beberapa hal mengenai sampah warga, berikut kewajiban setiap bulannya.

Persoalan sampah, merupakan salah satu prioritas bagi RT dan RW, makanya tidak boleh dibuang sembarangan.

Bakri kemudian memaparkan apa persoalan yang dihadapinya.

"Sama sekali tak ada persoalan. Tapi kalau bisa, warga yang membuang sampah agak basah, hendaknya dibungkus dalam plastik sehingga airnya tidak jatuh kemana-mana. Soal iuran tak ada masalah, semua lunas dan beres!" kata Bakri yang dibalas anggukan oleh yang hadir.

Menurut beberapa warga, sampah rumah tangga di Perum Cendana sudah diatur sejak lama. Warga hanya cukup meletakannya di depan ataupun tempat tertentu, dan akan diangkut oleh petugas yang ditunjuk setiap hari.

"Iuran setiap bulan juga tidak besar, dan jumlahnya ditetapkan berdasarkan kesepakatan dan semampu warga. Namun begitu, lingkungan menjadi bersih dan sehat," ujar warga yang lain.

Dikatakan, kesepakatan yang dijalankan itu sudah berlansung sejak puluhan tahun lalu. Sama sekali tidak pernah ada sampah menumpuk.

"Tak diangkut sehari, Pak RT langsung mencari solusi," timpal warga yang lain.

Selain itu, warga melalui Pak RT dan Pak RW, ujar warga yang lain, selalu menghimbau untuk bergotong royong setiap hari minggu atau llibur nasional. Lokasi yang dibersihkan adalah lingkungan, termasuk saluran drainase, dan fasilitas umum lainnya.***
 


Tulis Komentar