Nasional

Heboh di Medsos, Bupati Purwakarta 'Pegang' Paha Siswi

GILANGNEWS.COM - Netizen tengah dihebohkan dengan foto-foto yang diupload oleh Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, dalam akun twitternya @DediMulyadi71. Foto tersebut kini menjadi viral lantaran sebagian orang menganggapnya kurang pantas. Lalu apa penjelasan Bupati Dedi?

Ditemui di Pendopo Kabupaten Purwakarta, Dedi menjelaskan awal mula foto tersebut. Awalnya Dedi beserta pejabat Disdikpora, Guru, dan Kepala Desa, akan melihat aktifitas pelajar yang tengah membantu orang tuanya di daerah Kampung Cimanglid, Desa Sukatani, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta.

Beberapa langkah setelah keluar mobil, tiba-tiba dari depan melaju cukup kencang sepeda motor jenis matic yang ternyata dikendarai oleh seorang perempuan berkerudung berusia muda tanpa memakai helm. Belakangan diketahui dia adalah salah seorang siswi yang bersekolah di SMPN daerah Kecamatan Sukatani.

Seperti biasanya Dedi pun menghentikan laju kendaraan motor tersebut. Saat motor berhenti secara spontan siswi tersebut langsung mengamankan kunci motornya dan seketika menangis.

Bukan tanpa alasan, dia mengamankan kunci dan menangis lantaran tahu Dedi yang sudah sering memergoki pelajar bermotor akan membawa motor tersebut ke rumah dinasnya dan baru boleh diambil oleh orangtuanya.

Saat ditanya oleh Dedi nama dan asal sekolah siswi tersebut tetap diam dan menangis. Karena tak kunjung menjawab Dedi meminta warga setempat untuk memanggilkan orangtua sang anak. Namun warga tidak mengenali anak tersebut.

Sambil menunggu orangtua siswi tersebut Dedi menceramahinya. Pasalnya di hari itu, Selasa 29 Oktober pagi, seharusnya seluruh pelajar SD dan SMP negeri di Kabupaten Purwakarta menghabiskan waktu bersama orang tua atau wali untuk mengikutinya beraktifitas bekerja.

Dia juga mengomentari pakaian sang anak yang dirasanya kurang pantas. Saat itu sang anak mengenakan kerudung namun memakai celana jeans ketat dengan bolong di bagian kakinya.

"Nah kemarin itu tidak ada maksud sengaja memegang paha anak itu. Hanya tujuan saya itu menunjukkan pada guru dan kepala dinas pendidikan yang datang bahwa selain anak itu salah karena memakai motor juga pakaiannya tidak sesuai antara kerudung dan celana sobek," ungkap Dedi, Rabu (30/11/2016).

Dedi mengatakan, sebagai kepala daerah dia memiliki tanggung jawab untuk mengubah pola pikir dan moral pelajar dengan menempatkan para pelajar sama seperti anaknya sendiri.

Seperti diketahui, pada tahun ini Pemkab Purwakarta bersama Polres Purwakarta gencar memburu pelajar yang menggunakan kendaraan ke sekolah maupun di luar sekolah. Bukan hanya sanksi tilang saja yang didapat, tapi pelajar pun terancam tidak naik kelas hingga dikeluarkan di sekolah.

Bupati Dedi sendiri sudah sering spontan 'merazia' pelajar yang menggunakan motor seperti saat olah raga hingga kunjungan ke desa.

Bagi pelajar yang terazia oleh Dedi, biasanya akan didata dan motornya langsung dibawa ke rumah dinas. Motor baru bisa dikembalikan setelah pelajar tersebut membawa orang tuanya ke rumah dinas untuk mendapat arahan langsung dari Dedi.

Semenjak hal tersebut tegas diberlakukan hingga saat ini jumlah pelajar yang membawa kendaraan ke sekolah terus menurun bahkan nihil. Padahal sebelumnya dari satu hari razia sedikitnya 50-75 pelajar terjaring mendapat tilang dari polisi dan teguran dari pihak ke sekolah.

Editor: Zulfikri


Tulis Komentar