Dunia

Karena Bermata Sipit, Paspor Pria Ini Ditolak

GILANGNEWS.COM - Paspor merupakan salah satu dokumen penting yang dibutuhkan bagi orang yang sering berjalan-jalan ke luar negeri karena urusan pekerjaan atau travelling. Sederhananya, paspor adalah kartu tanda penduduk warga bumi.

Tanpa paspor, seseorang tidak akan bisa bepergian ke luar negeri. Oleh sebab itu, pengurusan paspor cukup rumit dan memiliki beberapa peraturan khusus.

Di Indonesia sendiri, pengurusan paspor bisa dibilang cukup mudah dan cepat. Hanya butuh tujuh hari kerja, paspor sudah dapat dikantongi.

Namun hal ini berbeda dengan pengurusan paspor di luar negeri, ada syarat-syarat khusus mengenai pengambilan foto dan lain sebagainya. Contohnya di Selandia Baru ini.

Seorang pria keturunan Asia Timur mengalami nasib yang miris karena paspornya ditolak. Alasan penolakan paspor ini cukup kocak, sistem pengambilan foto paspor menganggap mata pria yang bernama Richard Lee ini terpejam. Sistem menganggap demikian karena mata Richard Lee memang sipit, konyol banget ya?
Richard Lee, pria yang paspornya ditolak karena memiliki mata sipit © metro.co.uk

Sebagai keturunan Asia Timur, Richard Lee memang memiliki karakteristik mata sipit. Ketika melakukan perpanjangan paspor, ternyata permohonannya ditolak akibat karakteristik unik yang dimilikinya tersebut. Padahal Richard sendiri telah membuka matanya lebar-lebar untuk pengambilan foto paspor. Kasihan banget ya?

Padahal dalam foto permohonan paspor yang diajukannya tersebut, Richard sudah berdandan ganteng dan rapi. Hasil fotonya juga sudah bagus dan bisa dibilang memenuhi syarat, sayang karena matanya memang sipit, sistem permohonan tega menolak foto tampan pria berusia 22 tahun ini.

"Aku memakluminya karena memang sistemnya adalah robot. Toh pada akhirnya pasporku tetap diperbarui." ujar Richard dikutip dari metro.co.uk.

Memang sebanyak 20% kasus penolakan paspor dipicu dari sistem yang digunakan. Rata-rata alasannya serupa, yakni mata seolah tertutup karena sipit. Kalau memang dari sananya sudah sipit, mau diapakan lagi dong?

Editor: Atika


Tulis Komentar