Nasional

Dian 'Pengantin' Bom Bunuh Diri di Istana Negara Pernah Jadi TKI di Oman

Dian Yulia Novi

GILANGNEWS.COM - Badan nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) membenarkan Dian Yulia Novi merupakan TKI yang terdaftar secara prosedural di lembaganya.

Wanita asal Kabupaten Cirebon itu disiapkan sebagai ‘pengantin’ bom bunuh diri di Istana Negara.

Personel Detasemen Khusus 88 Antiteror menangkap Dian dan dua pria di Bekasi beberapa waktu lalu.

"Memang benar yang bersangkutan tercatat sebagai TKI," ungkap Kepala BNP2TKI Nusron Wahid dalam keterangan resmi menanggapi penangkapan TKI dalam kasus teror,dilansir tribunnews Minggu (11/12/2016).

"Kami memang sudah sejak lama memberikan warning kepada TKI agar hati-hati karena memang gerakan ISIS dan teror menyasar TKI untuk direkrut,” ia menambahkN.

Berdasarkan data di BNP2TKI, Dian lahir di Cirebon, 4 Juli 1985.

Ia memegang paspor bernomor AN537753 dengan tanggal paspor 26-1-2010 dan nomor visa 571095/62.

Saat itu Dian menjadi TKI tujuan Oman dan diberangkatkan PPTKIS Hijrah Amal Pratama.

Dian bekerja sebagai women worker di Oman dengan majikan Hamad Saleem Mansour.

Dikatakan Nusron, setiap pemberangkatan BNP2TKI sudah mengetatkan dan mencegah agar para TKI kebal dari doktrin orang atau organisasi teroris.

Ia menambahkan, dalam Pembekalan Akhir Pemberangkatan (PAP) juga ditekankan bagaimana nilai-nilai Pancasila sebagai penangkal ketika menghadapi doktirn teroris yang mengatasnamakan jihad.

“Dalam penyuluhan terhadap TKI di luar negeri, BNP2TKI juga menggandeng Badan Nasional Penanganan Teroris untuk mengantisipasi TKI yang hendak bergabung dengan ISIS atau kelompok-kelompok teroris lainnya,” ujar dia.

Dengan terungkapnya Dian, Nusron kembali mengingatkan para TKI di luar negeri atau masyarakat yang punya minat bekerja sebagai TKI untuk benar-benar hati-hati terhadap ajakan seseorang melalui doktrin-doktrin yang mengatasnamakan agama maupun jihad.

Dian Yulia Novi (27 tahun), perempuan yang ditangkap De tasemen Khusus Antiteror (Densus 88) Polri di Bekasi, Jawa Barat, wanita yang diduga akan melakukan bom bunuh diri menulis dua buah surat wasiat.

Surat wasiat pertama untuk orangtuanya di Cirebon dan yang satu untuk suaminya.

Sebelumnya Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengungkapkan, polisi sudah mengamankan tiga orang yang diduga sebagai pemilik tas yang berisi bom di sebuah rumah indekos di Jalan Bintara Jaya 8, Bekasi Kota, Sabtu (10/12/2016) lalu.

Bom tersebut, kata Argo, salah satunya ditaruh di dalam sebuah panci.

Bom tersebut rencananya diledakkan di Istana Negara.

"Rencananya seperti itu, di Istana Negara," ujarnya, Sabtu (10/12/2016).

Argo menjelaskan, satu bom tersebut akan diledakkan di Istana Negara oleh salah satu orang yang diamankan tersebut, yakni DYN.

"Dua orang (NS dan AS) berasal dari Solo," imbuhnya. Ketiga orang itu diduga bernama Dian Yulia Novi (DYN), Nur Solihin dan Agus Supriyadi. Seorang lainnya, Suryanto warga Karanganyar, Jawa Tengah, ditangkap beberapa jam kemudian. (*)

Editor: Atika Wulandari


Tulis Komentar