Nasional

Pemkab Tasik Imbau Warga tak Konsumsi Sapi Asal Yogyakarta

Peternakan sapi di Sleman, Yogyakarta

GILANGNEWS.COM - Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya bersikap tanggap menyikapi dugaan kemunculan kasus antraks di Provinsi Yogyakarta. Pemkab Tasik pun mengeluarkan surat edaran agar tak mengonsumsi sapi asal Yogyakarta.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Veteriner Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan, Idik Abdullah menyampaikan surat edaran itu berlaku semenjak hari Senin, (23/1). Surat edaran sebagai imbauan, baik pada konsumen maupun pedagang daging sapi. Keluarnya surat tersebut juga supaya dugaan kasus antraks tak menyebar ke wilayahnya.

"Untuk sementara bagi pedagang daging sapi jangan dulu dari Yogya, ambil saja dari wilayah yang belum ada laporan antraks, ini imbauan sudah dua hari lalu," dilansir republika.co.id, (25/1).

Meski begitu, ia mengakui mayoritas sapi yang didatangkan ke Kabupaten Tasik merupakan hasil impor. Namun menurutnya, langkah pencegahan amat diperlukan ketimbang terlambat sampai virus terlampau menyebar. Ia belum bisa memastikan imbauan itu akan habis karena tergantung situasi laporan dugaan kasus antraks di Yogyakarta.

"Daging sapi di Tasik impor, tapi mencegah jangan sampai ada yang bawa (dari Yogya), yaitu kami imbau hindari pembelian dari Yogya tapi belum ditentukan sampai kapan, karena situasional," ujarnya.

Sebelumnya, seorang warga Siping Sidomoyo, Kecamatan Godean meninggal diduga karena antraks pada 6 Januari 2017. Kabar ini sempat menggemparkan warga Sleman dan hampir seluruh masyarakat Yogyakarta. Namun demikian, Pemkab Sleman dan UGM mengimbau masyarakat untuk tetap tenang.

Pasalnya, penularan antraks sendiri sangat sulit terjadi. Ditambah pemerintah telah melakukan upaya pencegahan penyebaran bakteri tersebut melalui pengawasan perdagangan pasar hewan dan vaksinisasi ternak.***


Tulis Komentar