GILANGNEWS.COM - Dewan Pengurus Daerah Association of Indonesian Tours and Travel Agencies (DPD ASITA) Riau tidak setuju dengan kebijakan pemotongan komisi dan insentif oleh pihak Maskapai Garuda Indonesia. Kebijakan tersebut dinilai merugikan travel agent sebagai mitra bisnis.

Pernyataan tersebut disampaikan Ketua DPD ASITA Riau, Dede Firmansyah.

“Sikap kami sama dengan keputusan Dewan Pengurus Pusat (DPP) ASITA. Kita juga sudah rapat pleno DPP ASITA di Jakarta Senin kemarin. Intinya kita minta ke Garuda Indonesia kebijakan tersebut dibatalkan,” sebutnya,

Dede menyayangkan kebijakan tersebut dilakukan oleh maskapai ber-plat merah.

“Kita kan sama-sama membangun dan membantu pemerintah. Semestinya kita harus salin support, apalagi di tengah persaingan sekarang. Bukan malah potong komisi travel agent,” katanya.

Dede sampaikan pihaknya akan terus mendesak supaya kebijakan dari Garuda Indonesia tersebut bisa dibatalkan.

“Asita sudah mengeluarkan sikap dan melayangkan surat berisi penolakan. Bahkan kita minta audiensi dengan Bapak Presiden Jokowi,” kata Ketua ASITA Riau.

Jika Garuda Indonesia masih lanjut dengan kebijakannya, Dede menyebutkan Asita akan terus berupaya agar dibatalkan.

“Kalau tidak ada perubahan, maaf saja. Saya katakan berarti Garuda tidak pro-dunia usaha khususnya biro perjalanan wisata, padahal kita inikan mitra.” sebutnya.

Sebagai informasi, ASITA pusat sudah melayangkan surat tertanggal 30 Januari 2017, ditujukan kepada Direktur Utama Garuda Indonesia, Arif Wibowo.

Dalam surat tersebut disampaikan penolakan atas kebijakan yang disebutnya sebagai 'sapi perah' dengan pemotongan komisi dan insentif travel agent.

Asita meminta agar kebijakan yang mulai dilaksanakan 1 Maret nanti dibatalkan.***


Sumber: Tribun