GILANGNEWS.COM - Tragedi terbunuhnya Kim Jong-Nam, kakak tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un, sampai saat ini menjadi hal yang cukup hangat diperbicangkan oleh banyak pihak.

Tidak hanya di luar negeri, di Indonesia sendiri juga menjadi lebih menarik. Kenapa tidak salah satu pembunuhnya adalah warga negara Indonesia

Atas kasus ini, berbagai pakar kedokteran mencoba mencari racun yang membuat si korban meninggal.

Salah satunya seorang pemerhati Neurosains dan Biosecurity bernama dr. Wawan Mulyana, MD, PhD, yang mencoba menganalisa zat racun yang digunakan wanita WNI untuk membunuh Kim Jong-Nam.

Hasil kesimpulan dr wawan, ia menduga racun yang dipakai untuk membunuh Jong-Nam adalah racun ikan fugu atau ikan buntal. Menurut dia racun ikan fugu bisa diekstraksi menjadi racun yang bisa dengan cepat membunuh manusia meskipun hanya dalam takaran yang sangat sedikit, yakni sekitar 1 hingga 2 mg per kg bobot badan.

Jika diasumsikan berat badan Kim Jong-Nam adalah 80 kg, maka dosis 100 mg atau 0,1 gram sudah cukup untuk membunuhnya. Dosis ini jelas jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan racun sianida yang sempat menjadi pembicaraan hangat tahun lalu.

Lalu apa kaitannya terbunuhnya Kim Jong-Nam, Ia menganalisa bahwa jarak waktu saat Jong-Nam disemprot cairan racun hingga akhirnya meninggal dunia ternyata hanya 30 menit saja. Bisa jadi korban menggunakan racun itu. Sebab racun ikan fugu berkerja dalam waktu kurang dari 30 menit, jika di hirup orang.

"Racun ini bisa membuat otot-otot pernafasan lumpuh sehingga korbannya pun sulit untuk bernafas. Yang mengerikan adalah, sang korban bisa tetap tersadar selama 20 menit dalam keadaan sangat menderita sebelum akhirnya meninggal dunia,"katanya.

Dan hingga saat ini, kata dia belum ada obat penawar bagi racun ikan fugu ini. Namun, jika seseorang terkena racun ini, Ia bisa segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan alat bantu pernafasan permanen hingga efek racunnya menurun dengan sendirinya.***

Sumber: Riau24